Berita Terkini Nasional
Mimin Dituduh Terlibat Pembunuhan di Subang sampai Ketakutan Keluar Rumah
Istri muda Yosef, Mimin mengaku kini takut keluar rumah dan susah mencari makan gara-gara kasus pembunuhan di Subang
Istri muda Yosef mengaku ia mengetahui kabar duka itu dari saudaranya, pada 18 Agustus 2021.
"Pas jam 9 atau jam 10, ada yang nelpon. Bi Cucu nelpon, katanya di Ciseuti ada yang rame-rame. Pas lihat di Facebook, ada pembunuhan ibu dan anak, kelihatannya rumah Pak Yosef," papar Mimin.
Mendengar kabar duka tersebut, Mimin pun sempat tak percaya.
Alhasil, sang istri muda ini langsung menelpon Yosef.
"Saya telpon pak Yosef, ternyata dia mengiayakan kalau Amel dan mamahnya dibunuh. Dia langsung nangis. Abis itu ditutup," pungkas Mimin.
Bukti baru setelah autopsi
Sudah 47 hari berlalu, kini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mendapatkan bukti baru.
Bukti baru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu diketahui, pasca polisi mengautopsi ulang jasad Tuti dan Amalia sebanyak dua kali.
Sebelumnya, pada 18 Agustus 2021 setelah pertama kali ditemukan tewas, jasad Tuti dan Amalia diautopsi di RS Sartika Asih Bandung. Namun, hasil autopsi pertama itu menuai kecurigaan polisi.
Alhasil pada 2 Oktober 2021, kuburan Tuti dan Amalia dibongkar kembali, dan jasad keduanya diautopsi ulang.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago menyebut bahwa autopsi adalah upaya untuk mengetahui detail kondisi korban.
"Kita mencari apakah luka korban tersebut itu berasal dari benda tumpul atau benda tajam. Untuk waktu kemudian, dari hasil autopsi pasti akan Kita temukan waktu-waktu kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV,
Selain itu, polisi juga ingin kembali memastikan mengenai kondisi pasti jasad saat ditemukan.
Seperti diketahui, jasad Tuti dan Amalia ditemukan pertama kali di dalam bagasi mobil Alphard di garasi rumahnya.
"Kemudian, mungkin saja dari hasil autopsi kemarin bisa menemukan juga apakah ada lebam di muka mayat. Kemudian, kematian korban ini diduga ada perlawanan atau tidak," pungkas Kombes Pol Erdi A Chaniago.