Berita Terkini Nasional

Ada yang Beda di Rumah Korban Pembunuhan di Subang

Ada yang beda di rumah korban pembunuhan di Subang. Korban ibu dan anak, yakni Tuti dan Amalia.

Editor: taryono
Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati
Ilustrasi - Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus pembunuhan di Subang.

Korban ibu dan anak, yakni Tuti dan Amalia.

Hingga kini pelaku pembunuhan belum juga terungkap.

Terkini, Rumah korban kasus pembunuhan ibu dan anak di subang yang terletak di Dusun Ciseuti terlihat sunyi.

Hal ini terlihat dari pantauan TribunJabar.id, Selasa (5/10/2021) malam.

Saat mendatangi lokasi, Tribunjabar melihat kalau kondisi rumah almarhumah Tuti Suhartini itu sangat sunyi.

Bagaimana tidak, di bagian samping serta belakang rumah tersebut hanya lahan kosong.

Dan di bagian belakang terdapat perkebunan yang cukup luas.

Baca juga: Ada Dugaan Pelaku Pembunuhan di Subang Buang Ponsel Amalia ke Sungai

Kondisi rumah di tepi Jalan Cagak, Subang itu juga sangat kotor karena belum boleh dibersihkan.

Selain itu terdapat pemandangan berbeda dari tumah almarhumah Tuti  dan Amalia.

Perbedaan itu adalah mengenai garis polisi.

Semalam, garis polisi itu sudah ada dua dari sebelumnya yang hanya satu.

Autopsi Ulang Kuatkan Bukti?

Polisi terus berusaha untuk menguak kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.

Sudah berjalan 48 hari, sejumlah upaya telah dilakukan polisi.

Di antaranya melakukan autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Autopsi ini untuk menguatkan bukti dan keterangan yang sebelumnya didapat polisi.

Pihak Polres Subang langsung mengirimkan hasil autopsi jenazah Tuti dan Amalia ke laboratorium forensik untuk dilakukan analisa oleh tim penyidik.

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, dalam autopsi kedua ini penyidik mencari kesesuaian antara bukti yang sudah ada dengan penyebab kematian korban.

"Hasil autopsi itu langsung dikirimkan kepada penyidik, jadi kami tidak sembarangan. Dari hasil autopsi itu nanti dilaporkan ke penyidik untuk dievaluasi kembali," ujar Erdi A Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (5/10/2021).

Dari autopsi ini, kata dia, diharapkan ada petunjuk baru yang nantinya akan mengarah pada pelaku.

Siapa pelaku yang dimaksud? Erdi mengatakan mereka tidak bisa berandai-andai.

"Jadi sekarang kami fokus mencari petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kita tidak berandai-andai," katanya.

Sementara terkait hasil autopsi kedua, Erdi belum dapat menyampaikan kepada publik karena masih menjadi konsumsi internal penyidik.

"Untuk sementara, hasilnya belum bisa kita sampaikan, karena ini masih  dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," ucapnya.

Dibuang ke Sungai

HP korban pembunuhan di Subang, Amalia Mustika Ratu diduga dibuang di sungai.

Hal ini diungkap warga yang membantu polisi mencari barang bukti tersebut.

TKP di sungai tidak jauh dari lokasi pembunuhan di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Diketahui, belum ditemukannya pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang membuat warga sekitar resah. 

Warga Jalan Cagak akhirnya bergotong royong membantu polisi mencari keberadaan barang bukti ponsel milik Amalia Mustika Ratu yang hilang setelah kejadian. 

Informasi yang diperoleh warga dari polisi, ponsel itu dibuang pelaku di sungai tidak jauh dari lokasi pembunuhan di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. '

Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zainal Alim menerjunkan tim uka-uka untuk membantu polisi terjun di area sungai mencari ponsel Amalia. 

Baca juga: Mimin Dituduh Terlibat Pembunuhan di Subang sampai Ketakutan Keluar Rumah

Dikatakan Zainal, ada tiga gadget Amalia yang hilang yakni ponsel android, iphone dan ipad. 

"Semoga segera kasus terungkap dan tidak meresahkan warga di sekitarnya," kata Indra yang juga paman Amalia Mustika Ratu dikutip dari channel youtube Heri Susanto. 

Dijelaskan Zainal, selama ini warganya sangat resah karena pelaku pembunuhan itu belum juga diungkap. 

Bahkan, saking resahnya, warga RT 18 Desa Jalan Cagak yang merupakan tetangga korban setiap hari menggelar patroli keliling wilayah. 

"Tadi saya dapat laporan, warga RT 18 tempat alamarhumah tinggal, 3 hari ini tingkatkan siskamling

2 jam sekali mereka keliling sampai jam 4 subuh," kata Zainal. 

Menurut Zainal, warga resah karena takut kejadian serupa akan terulang di wilayahnya karena pembunuh Tuti dan Amel masih berkeliaran.

"Sebenarnya masyarakat resah, karena memang pembunuh belum ditangkap.

Mereka resah, takut ada kejadian lagi," tukasnya. 

Polisi temukan bukti baru

Di bagian lain, polisi akhirnya menemukan bukti baru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

Guna memastikan kesesuaian bukti baru tersebut, polisi kembali melakukan autopsi terhadap jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

"Kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan bukti penyebab kematian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Erdi A Chaniago yang dihubungi, Senin (4/10/2021).

Menurut Erdi, penyidik juga ingin melihat kembali luka pada tubuh yang menewaskan kedua korban tersebut.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Subang Segera Terungkap Menyusul Autopsi Ulang Korban

"Kemudian di mana dari otopsi itu kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa, apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam, atau penyebab lainnya," ucap Erdi.

Tak hanya itu, polisi juga mencocokkan waktu spesifik kematian korban.

Polisi mencari tahu, apakah ada perlawanan atau tidak sebelum korban meninggal. "Itu nanti dari otopsi kan kelihatan," kata Erdi.

Namun, Erdi tak menjelaskan secara detail bukti baru seperti apa yang didapatkan kepolisian saat ini.

"Jadi, intinya kita sekarang dengan bukti yang baru yang dimiliki penyidik, bukti maupun petunjuk ini kita sesuaikan lagi dengan hasil otopsi yang baru dilakukan," kata dia.

Menurut Erdi, hasil otopsi yang kedua merupakan ranah penyidikan, sehingga belum bisa disampaikan kepada publik.

"Mereka (penyidik) mengevaluasi dan menganalisis untuk melakukan tindakan ke depannya, disesuaikan hasil dari otopsi itu," ucap Erdi.

Informasi yang dikutip dari Tribun Jabar (grup surya.co.id), otopsi dilakukan pada Sabtu (2/10/2021) sekitar pukul 14.00.

Makam Tuti di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, lebih dulu dibongkar, baru kemudian  makam Amel. 

Upaya pembongkaran makam dilakukan untuk keperluan autopsi ulang terhadap jasad ibu dan anak tersebut.

Polisi merasa perlu melaksanakan autopsi ulang sebagai upaya mengungkap kasus meninggalnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang belum juga menunjukkan titik terang.

Waryana, tukang gali kubur yang ditugaskan menggali makam Tuti dan Amalia, mengatakan proses penggalian dimulai pada pukul 14.00 WIB dan selesai pada pukul 14.30 WIB.

"Autopsinya pertama gali pukul 14.00 WIB, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," kata Waryana melansir dari Kompas TV.

Waryana menambahkan, jasad Tuti terlebih dahulu yang diautopsi oleh pihak kepolisian. Kemudian dilanjut dengan jasad putrinya, Amalia.

Proses autopsi terhadap kedua jasad ibu dan anak tersebut selesai sekitar pukul 17.00 WIB.

Setelah selesai autopsi, kedua jasad kembali dikuburkan lagi.

"Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung," katanya.

Autopsi ulang yang dilakukan pihak kepolisian ini digelar secara tertutup. Bahkan, dalam proses pembongkaran makam tersebut tidak dihadiri oleh pihak keluarga korban.

Yakin Pasti Terungkap

Saat autopsi ulang, pollisi dibantu ahli forensik terkenal, dr Sumy Hastry Purwanti.

Dokter berpangkat Kombes Pol ini akrab disapa dokter Hastry.

Autopsi sebelumnya pernah dilakukan di RS Sartika Asih, Kota Bandung, beberapa saat setelah korban ditemukan meninggal dunia.

Dokter Hastry yakin kebenaran dari kasus Subang ini akan segera terungkap.

Menurut sang ahli forensik ini, ia yakin kalau penyebab sebenarnya kematian Tuti dan Amalia yang tewas itu akan segera terungkap.

Tak hanya itu, pelaku pembunuhan keji ibu dan anak di Subang tersebut juga akan terbongkar.

"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," tulis dr Hastry dalam Insta Story-nya.

Setelah itu, dr Hastry menyempatkan diri untuk berfoto di depan kantor Polres Subang.

Dalam caption, dr Hastry menyebut kebenaran akan segera terungkap.

"Percaya kamu bisa..karena utk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan

sumber: Tribun Cirebon

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved