Lampung Selatan
Menjawab Tantangan Era Disrupsi, Itera Munculkan Ragam Program Studi Unggulan
Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus melakukan beragam terobosan di berbagai bidang seiring usianya yang menginjak tujuh tahun.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus melakukan beragam terobosan di berbagai bidang seiring usianya yang menginjak tujuh tahun.
Dukungan banyak pihak juga mengalir untuk mewujudkan Itera sebagai center of excellence (pusat keunggulan).
Presiden Joko Widodo mengatakan, di era disrupsi Itera mempunyai peluang besar sebagai perguruan tinggi negeri baru dalam mengembangkan beragam cara dan strategi baru.
Jokowi menilai, bagi perguruan tinggi yang sudah berumur lebih dari setengah abad, kini mereka tengah berjuang untuk meremajakan diri dalam menghadapi disrupsi.
"Sedangkan Itera masih remaja, bisa langsung berinovasi dengan strategi-strategi barunya,” ujar Jokowi dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ke- 7 tahun Itera yang mengusung tema Karya Cipta, Jasa Mulia, secara virtual, Rabu (6/10/2021).
Jokowi berharap Itera dapat terus mengembangkan strategi baru yang lebih taktis, efektif, dan efisien. "Manfaatkan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, manfaatkan education technology (teknologi pendidikan) agar mahasiswa bisa belajar kepada siapa dan tentang apa saja," sambungnya.
Jokowi juga meminta Itera melakukan kerjasama besar-besaran dengan pelaku-pelaku industri dalam mengembangkan inovasi dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan.
Tak cukup sampai disitu, Itera juga didorong untuk mendidik mahasiswa dalam menyongsong pekerjaan masa depan atau future job yang terus dinamis dan berubah. "Selamat berkarya Itera untuk kemajuan Indonesia,” kata Jokowi.
Rektor Itera Prof Mitra Djamal membeberkan, menjawab ragam tantangan yang ada, Itera bahkan saat ini sedang mengajukan pendirian enam program studi (prodi) baru yang sifatnya kepeloporan di Indonesia.
Enam prodi baru yang tengah diusulkan adalah Prodi S1 Teknik Instrumentasi dan Kontrol, Prodi S1 Teknik Penyediaan dan Tata Kelola Air, Prodi S1 Teknik Industri Kepariwisataan, Prodi S1 Teknik Produksi dan Industri Migas, Prodi S1 Teknologi Kosmetik, dan Prodi S1 Ilmu dan Teknologi Keolahragaan.
"Beberapa program studi baru juga telah kami dirikan dan menjadi yang pertama baik di Sumatera ataupun Indonesia. Seperti Program Studi Sains Data pertama di Sumatera dan Program Studi Teknik Perkeretaapian pertama di Indonesia," jelas dia dalam penyampaiannya.
Ia mengatakan, meski masih berusia sangat muda, Itera memiliki semangat dan komitmen yang kuat dalam pengembangan kepeloporan di bidang sains dan teknologi.
Itera saat ini juga sedang menjalankan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1 MWp, yang secara bersamaan akan berfungsi menjadi Laboratorium Solar Cell Itera.
Gagasan besar mengenai pendirian Itera diakuinya memang lahir atas dasar kebutuhan tenaga engineer berkualitas di Indonesia. Terlebih jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang fokus pada bidang teknik dan natural sciences (IPA) masih minim dibandingkan dengan bidang lainnya.
Kini Itera telah memiliki 34 gedung serta sarana prasarana yang bersumber dari berbagai anggaran baik pemerintah, BUMN, hingga swasta.
Itera bahkan meresmikan gedung Laboratorium Teknik 5.1 dan 5.2, stasiun teleskop pengamat bulan internasional yang diberi nama Teleskop OZT atau diambil dari nama Rektor Pertama Itera Ofyar Z Tamin (alm), dan Rumah Ibadah Multi Agama (RIMA) tepat di Dies Natalis ke-7 tahun.
Hingga tujuh tahun berdiri, terus dia, Itera telah memiliki mahasiswa aktif mencapai 16.174 orang. Berasal dari berbagai daerah di tanah air dan diproyeksikan bakal meningkat menjadi 64.035 ribu mahasiswa tahun 2039 mendatang.
Itera saat ini telah menjalankan tiga jurusan yaitu Jurusan Sains; Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan; dan Jurusan Teknologi Produksi dan Industri. Jumlah total prodi sebanyak 35 prodi sarjana dan 1 Prodi Magister Fisika.
Dalam upaya meningkatkan peran para dosen dan mitra strategis, Itera juga telah meresmikan 14 Pusat Riset dan Inovasi (Purino) yang akan berkiprah dalam kepeloporan riset, pengembangan dan penerapan karya-karya inovasi sebagai penciri Program Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan aneka kepakaran kreatif dan hilirisasi karya inovasi sains dan teknologi untuk pembangunan daerah berbasis program Sustainable Development Goals, serta untuk peningkatan daya saing daerah," imbuh dia.
Reformulasi pola kolaborasi multipihak dalam kegiatan Itera Kreatif untuk Sumatera (Creative Itera for Sumatera), melakukan berbagai penelitian dan pengabdian masyarakat tematik (PPM Tematik), hingga menyelenggarakan kuliah kerja nyata tematik berbasis kebutuhan dan untuk percepatan pembangunan daerah.
Terus Bersinergi
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan, ilmu pengetahuan dan teknologi selalu memainkan peranan penting untuk menentukan arah masa depan.
Di antara beragam teknologi, semua memiliki satu tujuan yaitu membantu manusia bekerja.
"Hal itu perlu diingat dan diresapi oleh semua peneliti dan inventor khususnya civitas akademika Institut teknologi, sebab perannya sangat penting dalam memberikan ide-ide inovatif dan solutif," papar dia.
Perguruan tinggi termasuk Itera dalam hal ini didorongnya untuk membuka pintu kolaborasi yang sebesar-besarnya dengan mitra dunia usaha, industri, masyarakat, non profit, dan lainnya.
"Perjalanan Itera ke depan masih sangat panjang, oleh karena itu mari erus berinovasi dan bergerak bersama mewujudkan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka," tambah Nadiem.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melalui Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dalam kesempatan yang sama mengatakan, di usia yang masih belia Itera telah memberikan ragam kontribusi bagi pembangunan Lampung khususnya.
"Berbagai hal baik yang telah dibangun dan diperoleh harus terus kita tingkatkan. Tantangan harus kita jawab dan tentu sinergi dengan stakeholder terkait adalah energi yang penting untuk menjawab tantangan yang semakin kompleks," beber perempuan yang akrab disapa Nunik ini.
Pemerintah Provinsi Lampung tengah gencar dalam upaya atau program prioritas yang saat ini terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
Antara lain infrastruktur, investasi, reformasi birokrasi, pertanian, industri, kesehatan, pariwisata, hingga pendidikan untuk mewujudkan rakyat Lampung berjaya.
"Disinilah diperlukan peran aktif semua pihak termasuk perguruan tinggi yang tentu sangat diharapkan sinergitasnya untuk menjawab tantangan pembangunan yang ada. Terlebih saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat," kata Nunik.
Perlu adanya perubahan mindset (pola pikir) dan juga cara kerja untuk menjawab berbagai tuntutan dan tantangan yang ada. "Masa depan Itera ditentukan oleh apa yang kita lakukan pada hari ini, bukan besok atau lusa. Prestasi yang diraih bukan suatu kebetulan namun juga melalui kerja keras," imbuhnya.
Dia berharap Itera dalam waktu dekat bukan hanya sejajar, namun berada di depan dari kampus-kampus institut negeri lainnya seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
"Bahkan apa yang bisa dilakukan bersama-sama agar Itera menjadi world class university (universitas kelas dunia), yang menjadi center of excellence dan menghasilkan teknokrat-teknokrat profesional," tutupnya.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo juga turut mendorong Itera untuk menjadi kampus yang maju dan berkembang sebagai kampus kebanggaan Sumatera dan Indonesia. Berkiprah nyata di tengah masyarakat baik di Lampung maupun Sumatera bahkan lebih luas dari itu.
"Wujudkan visi untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui oleh dunia.
Momentum Dies Natalis ke-7 tahun Itera, menurutnya juga menjadi ajang untuk semakin menguatkan komitmen Itera menjadi kampus yang terus menghasilkan karya nyata dan menghasilkan sumber daya manusia unggul di bidang sains dan teknologi. ( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )