Muktamar NU

Muktamar NU Pakai Sistem Hybrid, Bakal Digelar 23-25 Desember

Provinsi Lampung terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama yang bakal diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Ilustrasi - Ketua Pengurus Wilayah NU Lampung Prof Moh Mukri. Muktamar NU Pakai Sistem Hybrid, Bakal Digelar 23-25 Desember 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Provinsi Lampung terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama yang bakal diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021.

Muktamar ini sedianya berlangsung 22-27 Oktober 2020 namun diundur karena adanya pandemi Covid-19.

Muktamar ini rencananya digelar secara hybrid, yakni setengah dihadiri peserta secara langsung dan setengahnya lagi digelar secara virtual.

Mengenai tempatnya, masih dipertimbangkan tiga opsi: Pondok Pesantren Darussa'adah di Kabupaten Lampung Tengah, Universitas Malahayati, dan Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Ketua Pengurus Besar NU, KH Imam Azis, menyebut Lampung dinilai sangat strategis untuk pelaksanaan muktamar.

“Karena ternyata perkembangannya luar biasa, juga dekat dengan Pulau Jawa," ujarnya seusai kunjungan silaturahmi ke Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Kota Bandar Lampung, Senin (11/10).

Imam Azis menyebutkan pelaksanaan muktamar nantinya akan mengikuti arahan dari satgas Covid-19 mengenai rekomendasi atau usulan skenario jumlah peserta.

"Kami mempertimbangkan aspek protokol kesehatan, kita akan mendengarkan rekomendasi dari Satgas Covid-19," katanya.

Gubernur Arinal Djunaidi mmenyambut baik pelaksanaan muktamar di Lampung.

"Lampung sangat terbuka. Namun saya tidak bisa mengambil langkah selanjunya sebelum menerima rekomendasi dari pusat dan Satgas Covid-19," ujar Arinal.

Terkait dengan format muktamar yang direncanakan menggunakan sistem hybrid, Ketua Pengurus Wilayah NU Lampung Prof Moh Mukri mengatakan, sistem hybrid menjadi solusi karena saat ini Indonesia masih pandemi Covid-19.

Ia mengungkapkan, Lampung patut berbangga karena ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Muktamar NU ke-34.

Penunjukkan Lampung ini bukan tanpa alasan. Di antaranya, Lampung banyak diisi oleh kalangan masyarakat muslim NU.

Mukri yang juga Rektor UIN Raden Intan Lampung ini juga mengaku pihaknya sedang membentuk panitia sekaligus melengkapi syarat administrasi penyelenggaraan ke Pemprov Lampung dan pemda setempat.

Mukri mengimbau seluruh warga Nahdliyin Lampung agar dapat berpartisipasi mensukseskanya.

"Masyarakat Lampung kita berharap semua siap menyambut tamu dari penjuru tanah air pokoknya kita ini kan warga NU akan mengedepankan rasa persaudaraan," tambahnya.

Sementara Pantauan Tribun Lampung di Kantor NU Lampung belum ada tanda-tanda persiapan untuk Muktamar.

Plang atau banner juga belum ada yang terpasang. Hanya saja, terlihat beberapa orang yang sedang berjaga di Kantor NU Lampung.

Kultur Lampung

Sekretaris PWNU Lampung Aryanto Munawar mengatakan selain persoalan teknis, kultur Lampung juga menjadi bahan pertimbangan PBNU memilih provinsi ini sebagai tuan rumah Muktamar.

"Apa yang menjadi pertimbangan selain persoalan teknis tapi juga kultur Lampung yang sangat beragam, ulama NU itu sudah istikharah," kata Aryanto Munawar.

Menurut dia, keputusan itu sudah diambil pada 2019 lalu. Penyelenggaraan Muktamar NU ke-34 ini juga direncanakan pada 2020 lalu. Namun, akibat pandemi Covid-19 Muktamar yang sudah direncanakan terpaksa ditunda sampai Desember 2021.

"Jadi kalau soal Lampung menjadi tuan rumah itu sudah diputuskan sejak tahun 2019. Jadi ini sudah diputuskan lama karena rencana muktamar itu 2020 tapi karena Covid jadi tertunda," kata Aryanto Munawar.

Aryanto mengatakan, warga Lampung patut bangga dengan penunjukan Lampung sebagai lokasi muktamar. Karena, dunia akan menyorot pelaksanaan Muktamar tersebut.

"Ini bukan sekedar gawenya NU Lampung tapi juga menjadi hajatnya warga Lampung karena kita akan menerima tamu bukan cuma Indonesia tapi juga dunia. kita punya pengurus cabang internaaional di berbagai negara, maka pasti disorot," kata Aryanto.

Untuk itu, dia meminta kepada seluruh masyarakat Lampung untuk turut dalam mensukseskan gelaran Muktamar tersebut. Minimal, dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Hindari Campur Tangan

Terkait pelaksanaan Muktamar ini, tokoh NU Lampung Soleh Bajuri memberikan saran kepada pengurus PWNU Lampung agar mempersiapkan Muktamar NU ke-34 dengan matang.

Mantan Ketua PWNU Lampung ini mengatakan salah satu agenda dari hajat besar itu adalah pemilihan Ketua PBNU.

Sehingga, kata dia, harus dipastikan tidak ada campur tangan dari orang-orang di luar NU, baik partai politik maupun penguasa.

"Muktamar ini ‘kan ada sisi politiknya juga dengan pemilihan Ketua PBNU kedepan jadi itu harus steril supaya gak ada campur tangan orang di luar NU, termasuk partai dan penguasa," kata Soleh Bajuri.

Selain itu, dia juga meminta dalam acara tersebut harus diterapkan protokol kesehatan sesuai hasil keputusan munas.

Acara akbar ini akan dihadiri tamu dari seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia bahkan dunia.

Dia menuturkan, penunjukan Lampung sebagai tempat pelaksanaan muktamar ini tidak serta merta dilakukan oleh PBNU.

Hal itu merupakan nikmat yang menjadi torehan sejarah masyarakat Lampung.

"Maknanya itu, karena banyak provinsi lain yang mau jadi tuan rumah. Tapi alhamdulillah kita yang ditunjuk, ini nikmat yang luar biasa menjadi kebanggaan Lampung, " ungkap Soleh Bajuri.

Untuk itu, dia berharap persiapan dilakukan dengan matang. Mantan Anggota DPRD Lampung ini juga berharap Muktamar dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan sosok ketua yang mampu membawa NU semakin maju.

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved