Berita Terkini Nasional
Ayah Korban Protes ke Polisi: Anak Saya Dikepung sebelum Meninggal kok Tidak Diperagakan
Orangtua korban yang disebut meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Gresik, Jawa Timur tak kuasa menahan emosi saat melihat rekonstruksi
Sebab, korban SF awalnya diduga tewas karena kecelakaan, jatuh dari sepeda motor.
Saksi yang merupakan teman korban melaporkan ke polisi, menyebut SF meninggal karena kecelakaan tunggal.
Sedangkan kondisi jasad korban ditemukan pada 12 September lalu, tubuhnya dipenuhi luka memar. Bahkan, terdapat luka lebam dan diduga ada luka tusuk pada bagian kepala korban.
Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro membenarkan rekonstruksi tersebut. Pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan dari hasil rekonstruksi.
Khususnya, berkaitan dengan adegan yang diperagakan oleh para saksi. Kemudian dikaitkan dengan keterangan para saksi yang sebelumnya sudah menjalani proses pemeriksaan.
Untuk perkembangan terbaru penyelidikan, pihaknya masih belum bisa berbicara banyak.
"Segera kami bahas bersama tim. Mohon waktu, perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan," ucapnya kepada awak media, Selasa (12/10/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada lima saksi yang ikut dalam proses rekonstruksi tersebut.
Ayah korban, Sujiadi terlihat tidak kuasa menahan emosi saat adegan demi adegan diperagakan.
Dia bahkan melontarkan protes saat reka adegan berlangsung. Dia belum puas ketika hanya memperagakan dua kejadian.
Yakni, saat korban bersama rekan-rekannya melakukan pesta miras. Serta, saat korban mengendarai sepeda motor bersama RN hingga akhirnya dikabarkan mengalami kecelakaan di jalan raya.
Sujiadi melontarkan protes secara spontan karena merasa belum digelar secara gamblang, sesuai dengan informasi yang diperolehnya selama ini. Khususnya saat putranya dikepung empat hingga enam orang tidak kenal.
"Anak saya dikepung sebelum meninggal dunia. Padahal sudah ada saksi yang sudah bersedia memberikan keterangan. Ada maksud apa kok terkesan ditutup-tutupi? Tidak diperagakan sekalian," terang Sujiadi.
Dia meyakini, buah hati yang dia besarkan selama belasan tahun itu mengalami penganiayaan hingga akhirnya meninggal dunia. Bukan kecelakaan lalu meninggal.
Bapak tiga anak ini bahkan kembali membuka foto jasad putranya sebelum dimakamkan.