Berita Terkini Nasional

Awalnya Tak Mengaku, Akhirnya Terbongkar Anak Meninggal karena Dibunuh Ayahnya

Ayah pukuli anak kandung menggunakan pedang-pedangan hingga meninggal dunia di Bali.

(TribunBali.com/Saiful Rohim)
Proses pembongkaran makam Kadek Sepi di Kecamatan Abang, Selasa 5 Oktober 2021 siang. Pembongkaran dilaksanakan untuk kepentingan autopsi 

"Penyebab kematian karena kekerasan benda tumpul pada leher mengakibatkan terlepasnya sendi tulang leher dan menimbulkan robekan pembuluh nadi yang berada di sekitar saluran penonjolan tulang belakang," kata Kapolres.

Ricko mengungkapkan, pelaku nekat menganiaya korban karena kesal.

Sebab, sejak pagi korban bermain layangan bersama adiknya dan tidak mau membantu pekerjaan orang tuanya.

"Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 07.30 Wita, korban bersama dua adiknya main layangan, sedangkan orang tuanya cari rumput."

"Setelah mencari rumput, Kicen sempat istirahat beberapa menit serta melihat anaknya sedang bermain air di rumah," beber Ricko.

Melihat itu, Kicen kesal lalu bertanya ke korban, "Sudah selesai bermain layangan?"

Mendengar pertanyaan ayahnya, korban menjawab sudah selesai bermain layangan karena panas.

Dari situ, emosi Kicen tak terbendung lalu menganiaya anaknya hingga tewas.

"Kicen mengambil pedang-pedangan di lantai lalu memukul kepala dan lehernya."

"Pedang-pedangan ini terbuat dari kayu, panjangnya sekitar 56 sentimeter berwarna cokelat muda," ungkapnya.

Korban sempat menangis kesakitan

Mendapat penganiayaan dari ayahnya, Sepi sempat mengerang kesakitan dan menangis terisak.

Mirisnya, pelaku malah semakin menjadi-jadi menganiaya korban.

Ia menganiaya anaknya menggunakan bambu hingga terjatuh ke lantai dan kejang-kejang.

Setelah itu, pelaku mengangkat anaknya dan dibawa ke kamar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved