Berita Terkini Nasional
Ibu Sempat Menelepon setelah Dipukul Ayah Tiri, Akhirnya Meninggal di Pelukan Anaknya
Suami bunuh istri gara-gara tak suka pasangannya sering main TikTok. Detik-detik Djasmi (46) meregang nyawa disaksikan oleh anak kandungnya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Suami bunuh istri gara-gara tak suka pasangannya sering main TikTok. Kasus suami bunuh istri gara-gara cemburu main TikTok terjadi di Surabaya.
Detik-detik Djasmi (46) meregang nyawa disaksikan oleh anak kandungnya, Septia Pratama yang sempat ditelepon ibunya yang sedang sekarat.
Septia yang saat itu sedang bekerja langsung pulang dan mendobrak pintu rumah yang ternyata dikunci ayah tirinya dari luar.
"Ibu saya sempat saya angkat dan masih ada nafasnya. Lalu tidak lama, ibu meninggal dunia di pelukan saya," imbuh Septia.
Pelaku IA (48) akhirnya ditangkap polisi setelah meninggalkan TKP pembunuhan dan mengunci istrinya di dalam rumah.
IA mengaku tega menghabisi nyawa istrinya sendiri karena cemburu sering main TikTok.
Baca juga: Lagi Tanpa Busana, Wanita di Sumsel Teriak Histeris Saat Ditindih Adik Ipar
Baca juga: Canda Tawa Siswa MTS Berubah Histeris, Faisal Sempat Tenggelam Akhirnya Selamat
Aksi pembunuhan itu dilakukan IA di rumahnya di wisma Tirto Agung Asri IV-98 Surabaya, Jumat (15/10/2021).
Sempat buron, IA berhasil ditangkap unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya di Nganjuk.
Detik-detik Djasmi meregang nyawa rupanya disaksikan oleh anak kandungnya, Septia Pratama.
Dilansir Tribun Lampung dari Surya.co.id, Septia adalah orang pertama yang menemukan jasad Djasmi di dalam rumah.
Septia pun menceritakan dugaannya soal penyebab sang ayah tiri tega membunuh ibunya.
Diungkap Septia, motif ayah tirinya itu membunuh sang ibu adalah karena cemburu.
"Dugaan saya cemburu. Karena ibu sering bikin konten di Tiktok," kata Septia ditemui awak media pada Jumat (15/10/2021).
Dugaan Septia soal motif IA membunuh istrinya itu dibenarkan oleh pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana menyebut jika pelaku yang juga suami siri Djasmi itu cemburu karena korban kerap mengunggah konten di media sosial.
"Dugaannya cemburu. Korban membuat konten sehingga menarik laki-laki lain atau netizen untuk berkomentar. Dugaannya hal itu menjadi pemicu pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia," kata Kompol Mirzal Maulana, Jumat (15/10/2021).
Terkait kondisi korban saat ditemukan, Kompol Mirzal Maulana mengurai detail.
Bahwa almarhumah Djasmi mengalami luka parah di bagian kepala.
Djasmi pun disinyalir meninggal dunia karena kehabisan darah.
"Ada luka pada bagian pelipisnya,lalu bagian kepala belakang hingga kukitnya mengelupas. Diduga korban kehabisan darah yang berakibat meninggal dunia," kata Kompol Mirzal Maulana.
Kompol Mirzal Maulana juga menyebut jika di lokasi ditemukan sebuah besi lonjor yang terdapat bercak darah.
"Dugaannya korban dipukul beberapa kali menggunakan besi lonjor hingga mengakibatkan luka parah di kepalanya," terang Kompol Mirzal Maulana.
Pelaku Ditangkap
Sempat kabur, IA akhirnya ditemukan polisi dan kini telah dijebloskan ke penjara.
Momen itu terjadi tak lama berselang usai jasad Djasmi ditemukan.
"Alhamdulillah pelaku sudah kami amankan, di wilayah Nganjuk, sore hari di hari yang sama saat kejadian," kata Kadat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana, Sabtu (16/10/2021).
Mirzal menyebut,penangkapan IA dilakukan berkat kerja sama unit Jatanras dengan unit reskrim Polsek Bagor, Nganjuk.
"Kami identifikasi, kemudian kami bekerja sama dengan polsek setempat untuk mengamankan pelakunya," imbuh Kompol Mirzal Maulana.
Di hadapan penyidik, IA mengakui semua perbuatannya.
Ia mengaku cemburu lantaran istri sirinya tersebut kerap mengunggah postingan atau konten di media sosial sehingga mengundang laki-laki lain berkomentar.
Bahkan, tersangka pernah memergoki korban sempat berkomunikasi melalui pesan dengan laki-laki lain.
"Pengakuannya memang cemburu. Korban beberapa kali diingatkan oleh pelaku namun tidak digubris," sambung Kompol Mirzal Maulana.
Setelah menikah hampir 10 tahun hidup bersama di rumah semi permanen itu, keduanya kerap cekcok di dua bulan terakhir sebelum kejadian.
"Dua bulan terakhir sudah kerap cekcok terkait masalah konten media sosial. Lalu pas kejadian, tersangka kembali mengingatkan soal perilaku korban. Namun korban marah kepada tersangka, hingga akhirnya tersangka emosi," beber Kompol Mirzal Maulana.
Emosi yang tak terbendung membuat IA kalap.
Ia lalu mengambil sebuah lonjoran besi dan memukulkannya ke kepala korban dua kali dengan tenaga yang kuat.
Akibatnya, korban terluka parah pada bagian kepala hingga alami robek dan pendarahan hebat.
Selepas melakukan aksi brutalnya, IA kemudian meninggalkan korban di dalam rumah dan menguncinya dari luar.
IA kemudian kabur mengarah ke wilayah Nganjuk Jawa Timur, sebelum akhirnya tertangkap.
"Saat ini, tersangka masih kami lakukan pemeriksaan. Nanti kami akan melakukan pra rekonstruksi guna mengungkap fakta dari kejadian tersebut," tandasKompol Mirzal Maulana.
Detik-detik Anak Temukan Ibunya Luka Parah
Orang pertama yang menemukan Djasmi meregang nyawa adalah anaknya, Septia.
Saat kejadian Djasmi dipukul dan disiksa suaminya, Septia sedang tak ada di rumah.
Septia tengah bekerja sedangkan di rumah hanya ada ibu dan ayah tirinya.
"Ibu menikah sama bapak sudah sepuluh tahun. Nikah siri. Saat kejadian saya sempat ditelepon sama ibu, sambil menangis bilang tidak kuat lagi," kata Septia dilokasi.
Sedang bekerja, Septia yang mendapat telepon ibunya segera pulang.
Tiba di rumah sekitar pukul 10.40 WIB, ia mendapati rumah sudah terkunci dari luar.
Panik, Septia langsung mendobrak pintu rumah dan mendapati ibunya sudah dalam keadaan sekarat seraya bersimbah darah.
"Ibu saya sempat saya angkat dan masih ada nafasnya. Lalu tidak lama, ibu meninggal dunia di pelukan saya," imbuh Septia.
Bercerita lebih lanjut, Septia menyebut jika ayah tirinya itu adalah pribadi yang pendiam.
Ia tidak pernah tampak marah selama bergaul bersama keluarga kecilnya.
"Tidak pernah marah sebelumnya. Cek cok juga biasa saja. Tidak pernah sampai mukul," kata Septia.