Siswa MTS Ciamis Tenggelam
Jasad 11 Siswa di Ciamis Ditemukan di Sela-sela Batu
Jasad 11 siswa di Ciamis ditemukan di sela-sela batu. Semua korban meninggal dari kelas VII, jenazah mereka kemudian disemayamkan di ruang pemulasaran
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jasad 11 siswa di Ciamis ditemukan di sela-sela batu.
Seluruh korban merupakan siswa MTs Harapan Baru Ponpes Cijantung Ciamis.
Mereka meninggal dunia akibat tenggelam saat mengikuti kegiatan kepramukaan susur sungai di Sungai Cileueur Desa Utama Ciamis, Jumat (15/10/2021) sore.
Semua korban meninggal dari kelas VII, jenazah mereka kemudian disemayamkan di ruang pemulasaran RSUD Ciamis.
Lokasi Luewi Ili di ruang Sungai Cileueur Blok Kampung Wetan Rt 01 RW 01 Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing biasa dijadikan lokasi memancing oleh warga setempat atau dari luar.
"Terlebih seperti sekarang ini, airnya tenang tidak deras. Disini biasanya banyak yang mancing sampai malam. Kalau dibilang angker tidak begitu juga, buktinya banyak yang mancing di sini sampai malam," ujar Ismael (53), warga Kampung Wetan Rt 01 RW 01, Desa Utama Cijeungjing, Ciamis kepada Tribun di lokasi kejadian, Jumat (15/10/2021) malam.
Ismael bersama 20 warga setempat ikut membantu tim SAR gabungan melakukan pencarian 11 siswa MTS Harapan Baru Ponpes Cijantung Ciamis yang tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan susur sungai di ruas Sungai Cileueur tersebut.
Baca juga: 11 Siswa di Ciamis Meninggal Tenggelam, Evakuasi Jenazah Berlangsung Dramatis
Ismael ikut menyelam dan mengobeng mencari korban yang tenggelam di Leuwi Ili yang tidak begitu jauh dari pemukiman warga tersebut.
Ismael sempat menemukan dua orang korban saat menyelam.
"Mungkin diperkirakan airnya dangkal. Karena sekitar Leuwei banyak hamparan baru. Apalagi hari ini arus tidak deras dan malah terlihat tenang karena sudah beberapa hari tidak hujan," katanya.
Di dasar leuwi dengan kedalaman 3 meter tersebut menurut Ismael terdapat hamparan batu.
Kata Ismael, 11 korban yang meninggal ditemukan di antara sela-sela batu setelah dilakukan penyelaman dan diobeng.
"Dengan kondisi Leuwi Ili semacam tersebut memang cukup berbahaya untuk dilewati, apalagi bagi yang tidak bisa berenang. Bagi yang bisa berenang juga berbahaya, kalau berenangnya pakai sepatu dan bawa ransel. Leuwi ini kan cukup dalam," ujar Ismael yang mengaku juga sering memancing di Leuwi Ili tersebut.
Menurut dia, dalam sejarah baru kali ini ada korban meninggal di Leuwi Ili.
"Sebelumnya belum ada yang korban disini. Apalagi sampai sebelas orang lagi. Baru kali ini terjadi dalam sejarah. Leuwi ini airnya kelihatan tenang, tapi sampai menelan banyak korban," katanya.