Pesawaran
Mau BAB di Sungai, Pasutri Temukan Pemuda Akhiri Hidup di Pohon Jambu di Lampung
Berniat buang air besar alias BAB di sungai, pasutri temukan pemuda akhiri hidup di pohon jambu di Lampung, tepatnya di Kabupaten Pesawaran.
Jenazah dibawa ke Lampung dengan menggunakan mobil ambulans APV nomor polisi F 9901 FB.
Mobil ambulans tersebut milik Rumah Sakit Paru Dr M Goenawan Partowidigdo Cisarua, Bogor.
“Keluarga besar langsung mengantarkan ke pemakaman,” tuturnya.
"Saya sebagai pamong turut prihatin atas musibah ini. Kami berharap keluarga tabah dan sabar," imbuhnya.
Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Amalia Dibunuh Pakai Papan Cuci Baju dan Ibunya Dihabisi saat Tidur
Akhiri Hidup di Kebun
Sebelumnya diberitakan, AS (23), pemuda asal Tanggamus, Lampung, nekat mengakhiri hidupnya di tengah kebun Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Ia ditemukan meninggal dunia di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Dari informasi yang diterima Tribunlampung.co.id, pada jasad korban ditemukan KTP dan foto korban.
Ditemukan pula sepeda motor milik korban dan secarik kertas putih.
Surat itu berisi pesan yang sangat menyentuh.
"Untuk emak sayang sampai kapanpun sayang emak, aku pergi dulu ya mak, emak baik-baik," begitu kalimat yang tertulis pada kertas tersebut.
Kabar tersebut diinformasikan pertama kali oleh Muhammad Pramudya.
"Siapa tau ada yang deket sama daerah tersebut."
"Ada orang Lampung akhiri hidup, bujangan, di Cisarua, Bogor," tulis Pramudya.
Terpisah, Kepala Desa Tanjung Agung Rahmat Ramadhan membenarkan AS yang meninggal di Cisarua merupakan warganya.
"Benar, itu warga saya yang merantau ke Cisarua, Bogor."
"Tiga tahun lalu dia pergi kerja ke Bogor untuk mengurus kebun," kata Rahmat, Minggu (10/10/2021).
Di sana, korban juga diminta menjadi sopir pribadi.
"Sudah tiga tahun tak pulang. Kami kaget mendengar kabar tersebut."
"Semalam itu saya utus warga saya yang merantau di sana, namanya Pak Syahrul Hadi, untuk memastikan kalau itu AS," beber Rahmat.
Dari hasil pengecekan, ternyata korban adalah warganya.
"Hasil dari penyidikan semalam, korban mengakhiri dirinya sendiri dan tidak ada motif lain," tuturnya.
Surat itu juga dipastikan ditulis sendiri oleh korban.
Itu setelah dicek isi surat dengan tulisan tangan korban saat duduk di bangku sekolah.
"Jadi AS ini anak ketiga dari empat bersaudara. Ayah dan ibunya telah cerai," tandas Rahmat.
Rahmat menambahkan jika AS merupakan tulang punggung keluarga.
"Begitu dengar AS itu tewas keluarganya tadi itu ada yang pingsan."
"Neneknya dinafkahi olehnya dan termasuk juga ibunya," tandas Rahmat.
Temukan Mayat Laki-laki
Kasus lain, sesosok mayat laki-laki ditemukan di Jembatan Kali Buaya Jalan lintas Timur (Jalintim), Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Mayat laki-laki tersebut diduga mengakhiri hidup di jembatan tersebut.
Adapun mayat laki-laki itu pertama kali diketahui warga yang tinggal di Area Register 45, Kabupaten Mesuji, yakni Kade Arte (35).
Kade menemukan mayat pria itu pada Sabtu (9/10/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
"Sebenarnya kemarin Jumat (8/10/2021) sekira pukul 20.00 WIB saya melihat sesuatu yang aneh dari bawah jempatan."
"Seperti cahaya handphone yang terkena sorotan lampu mobil," ujar Kade Arte.
Lantaran penasaran, Kade pun melakukan pengecekan di pagi hari sekira pukul 10.00 WIB.
Kade pun terkejut saat melihat seorang pria tergantung di bawah jembatan dan kondisinya sudah meninggal dunia.
Identitas Mayat Pria
Usut punya usut, mayat pria yang ditemukan tewas di bawah jembatan tersebut berasal dari Desa Kota Mulya, Kecamatan Semendawai Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan (Sumsel).
Korban diketahui berinisial Sy (34).
"Saya langsung menghubungi aparat kepolisian dan polisi datang dan langsung membawa mayat tersebut," ucap Kade Arte. ( Tribunlampung.co.id / R Didik Budiawan C / Bayu Saputra / M Rangga Yusuf )