Pringsewu
DPRD Pringsewu Lampung Minta Oknum PLN Penjual KwH Meter Bertanggung Jawab
DPRD Pringsewu meminta kepada PLN bertanggungj awab terhadap pencabutan KwH meter warga di Pekon Panggungrejo,
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni
lihat foto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - DPRD Pringsewu meminta kepada PLN bertanggungj awab terhadap pencabutan KwH meter warga di Pekon Panggungrejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.
Anggota DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan mengatakan, selama ini warga yang memasang sambungan listrik tahunya dilakukan oleh petugas PLN.
Sehingga ketika ada oknum dari PLN yang menawarkan sambungan listrik, warga tidak melihat lagi apakah petugas tersebut resmi atau tidak.
Dia pun mempertanyakan apa kerugian dari pemerintah bila listrik yang terpasang atas nama orang lain, sepanjang daya yang dipakai dibayar.
"Contoh kaitan pajak kendaraan, orang beli kendaraan atas nama orang lain, pajaknya dibayar tapi tidak balik nama kan sama," tuturnya, Selasa, 19 Oktober 2021.
Sagang berharap, PLN membuat sosialisasi kepada masyarakat bawah terlebih dahulu.
Terutama yang ada di perkampungan, supaya jangan percaya dengan orang yang mengatasnamakan PLN menawarkan sambungan listrik.
"Tapi masyarakat bawah kan ngertinya orang itu dari PLN. Apabila itu ulah oknum, sehingga oknum itu harus bertanggungjawab," tuturnya.
Sehingga bila kebijakan PLN untuk menertibkan administrasi, jangan rakyat menjadi korbannya.
Baca juga: Kisah Janda di Pringsewu Lampung, Dulu Bayar Rp 1,7 Juta, Kini Meteran Listrik Dicabut PLN
Menurut dia, dengan kejadian itu masyarakat dua kali membeli meteran.
Apalagi yang terkena OPAL tersebut adalah masyarakat yang tidak mampu, yang kesehariannya hanya membuat sapu lidi. ( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan Cahyono )
