Orang Tenggelam di Lampung Utara
Fakta-fakta Tenggelamnya 3 Warga di Curup Mandi Angin Lampung Utara
fakta-fakta tenggelamnya tiga warga di Curup Mandi Angin Lampung Utara, Rabu 20 Oktober 2021.
Penulis: anung bayuardi | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG UTARA - Berikut fakta-fakta tenggelamnya tiga warga di Curup Mandi Angin Lampung Utara, Rabu 20 Oktober 2021.
Diketahui, tiga orang dilaporkan tenggelam saat mandi di Curup Mandi Angin, Desa Sukamulya, Kecamatan Tanjung Raja, pada Rabu (20/10/201) sekira pukul 13.00 WIB.
Kapolsek Tanjung Raja Iptu Mardianto menerangkan peristiwa tenggelamnya tiga warga tersebut berawal dari M. Riski Ramadan pergi ke pinggir Curup untuk foto selfie.
Diduga ia terpelesat dan terjatuh kedalam air di tempat tersebut.
Kemudian, kedua rekannya yang lain melihatnya dan berusah menolong korban.
Nahas, keduanya diduga tidak bisa berenang yang mengakibatkan tenggelam.
“Diduga ketiganya tidak bisa berenang,” katanya, Rabu 20 Oktober 2021.
Kemudian, ketiganya juga diduga tidak mengetahui kondisi Curup mandi angin, di desa Sukamulya, Tanjung Raja tersebut.
Dimana saat itu, kondisi air nya dengan kedalaman 4 hingga 5 meter.
Terlebih air terjun nya memang airnya sangat deras.
Baca juga: Fakta-fakta Tenggelamnya 3 Warga di Curup Mandi Angin Lampung Utara
Ketiga korban sudah dibawa pulang masig-masing keluarga dengan membuat surat pernyataan, kejadian tersebut merupakan musibah.
Camat: Lokasi Tenggelam Masuk Kedalam Hutan Lindung
Camat Tanjung Raja, Heriyanto mengaku daerah yang dikunjungi ketiga korban tenggelam masuk kedalam kawasan hutan lindung.
Jadi tempat tersebut masih bukan termasuk lokasi wisata yang sudah dikelola warga.
“Masih masuk hutan lindung. Warga banyak yang kesana sekadar jalan-jalan,” ujarnya.
Ia menyebut untuk menuju lokasi cukup jauh. Jarak antara jalan yang bisa dilalui mobil berkisar sekitar 1 hingga 2 kilometer.
Sedangkan untuk dilalui motor, jalannya licin karena masih tanah. Biasanya warga banyak yang masuk ke sana pakai motor.
Kemudian menuju lokasi curup mandi angin dengan berjalan kaki.
Di tempat ini banyak di kunjungi oleh warga karena ada air terjun.
Mereka juga senang dengan sekitar yang masih asri, jauh dar polusi udara.
Namun dirinya tetap mengimbau kepada warga, untuk tetap berhati-hati mengingat kondisi saat ini sedang memasuki musim hujan.
Keluarga Korban Tidak Bersedia Di Autopsi
Kaur Identifikasi Polres Lampung Utara, Bripka Untung Sarwono mengagakan jenazah ketiga korban yang tenggelam tidak di lakukan otopsi. “Keluarga merely buat surat pernyataan tidak bersedia di otopsi,” ujarnya, Rabu 20 Oktober 2021.
Ketiga jenazah korban tenggelam sudah dibawa masing-masing keluarganya, untuk di semayamkan.
“Kita tidak memaksa keluarga mau untuk di otopsi,” ujar Dia.
Menurutnya, ketiganya memang sedang jalan-jalan ke lokasi tersebut.
Namun tidak diketahui bagaimana mereka tenggelam.
Namun diduga kuat ketiganya tenggelam karena tidak bisa berenang. Untung melakukan pemeriksaan jasad korban di puskesmas Tanjung Raja.
“Saya mengambil sidik jari ketiga korban tenggelam,” jelasnya.
Baca juga: Rekan Korban Tenggelam di Curup Mandi Angin Lampung Utara Ceritakan Kronologi Kejadian
Tak Bisa Berenang
Tiga korban tenggelam di Curup Mandi Angin, Desa Sukamulya, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara, diduga tidak bisa berenang.
Ketiganya korban tenggelam diketahui meninggal dunia.
Kaur Identifikasi Polres Lampung Utara Bripka Untung Sarwono membenarkan adanya korba meninggal karena tenggelam.
“Ya benar ada tiga orang. Saya belum dapat identitasnya masih memeriksa jasad korban,” ujarnya, saat di hubungi via telepon, Rabu 20 Oktober 2021 malam.
Menurutnya, ketiga korban murni tenggelam. Diduga tidak bisa berenang.
Di tubuh korban tidak ditemukan luka akibat benda tumpul atau benda keras.
“Korban murni tenggelam. Tidak ada bekas luka dari tindak kejahatan,” kata Untung.
Jasad para korban langsung dibawa ke puskesmas setelah di evakuasi oleh warga setempat.
Untung mengaku belum mengetahui dan mendapatkan data identitas dan alamat korban.
Menurutnya, jenazah para korban sudah di bawa pulang keluarga masing-masing untuk segera di semayamkan di rumah duka.
Tiga korban tenggelam di Curup Mandi Angin Desa Sukamulya, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara sedang menikmati liburan dengan berekreasi.
Informasi yang didapatkan Tribunlampung, rombongan korban ada 8 orang. Sebagian diantaranya mandi di Curup.
Karena, beberapa hari terakhir sempat turun hujan. Debit air Curup pun sedikit meluap. Dan Curup cukup dalam.
Ketiga korban diduga tak bisa berenang, sehingga tenggelam.
Ketiganya yakni Ahmad Faisal (22) dan Riski Ramadhan (22), warga Cempedak, Kotabumi. Lalu, Suratman (22), warga Abung Jayo, Abung Selatan.
Rekreasi Bersama
Tiga korban tenggelam di Curup Mandi Angin di Desa Sukamulya, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara di ketahui warga Kotabumi dan Abung Selatan.
Camat Tanjung Raja Heriyanto mengatakan, setelah mendapatkan informasi adanya orang tenggelam di desa Sukamulya, pihaknya langsung memanggil tim reaksi cepat dari BPBD Lampung Utara.
Sekitar dua jam, jasad ketiganya ditemukan oleh TRC dibantu warga setempat.
Para korban langsung dievakuasi dan dibawa ke puskesmas Tanjung Raja.
Lalu, dilakukan pemeriksaan pada korban oleh petugas medis puskesmas dan juga pihak kepolisiann.
“Kita langsung bawa ke Puskesmas,” ujar Heriyanto, Rabu 20 Oktober 2021 malam.
Kasus Lainnya di Waykanan
Sebanyak empat orang tenggelam di jembatan gantung, kampung Banjarsari, Baradatu, Way Kanan, Rabu 20 Oktober 2021 sekitar pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TRIBUNLAMPUNG, Adapun identitas yang tenggelam; Vijay (25) Polsuspas, beralamat di Jl Pramuka Bandar Lampung; Tri purwanto (34) polsuspas, beralamat di Jl. Rusa, Suka menanti, Bandar lampung; Ibrahim Haniva Al jauzi, 12) Warga Tiuh Balak, Baradatu, Way Kanan; Abdurahman farih albarka, (8) warga Tiuh Balak Baradatu, Way Kanan.
Keempatnya bersama dengan beberapa saksi Berpiknik di Jembatan Gantung, Banjar Sari, Baradatu, Way Kanan.
Di tempat tersebut, mereka mandi di tepi sungai dibawah Jembatan gantung tersebut, dua orang korban An.Ibrahim Haniva Al jauzi dan Abdurahman farih albarka mengejar ban yang hanyut terikut arus air.
Lalu ibu korban berteriak melihat anaknya yang mengejar Ban yang hanyut lari mengejar dua orang korban dan saat ingin menolong korban Vijay dan Tri purwanto juga ikut hanyut terbawa arus air yang sedang deras.
Baca juga: Tiga Korban Tenggelam di Curup Mandi Angin Lampung Utara Merupakan Warga Kotabumi dan Abung Selatan
Satu Lagi Di Temukan Jasad Yang Tenggelam di Way Kanan
Hendri Syahri, kepala pelaksana BPBD Way Kanan mengatakan korban kedua yang ditemukan Abdurahman Farih Albarka (8).
“Sore tadi ditemukan yang anak usia 8 tahun,” kata Dia saat dihubungi via telepon, Rabu 20 Oktober 2021.
Dia mengatakan penemuan jasad anak tersebut sekitar 500 meter dari lokasi tenggelam korban.
“Farih ditemukan sudah tidak bernyawa atau meninggal dunia,” katanya.
Dirinya menyebut malam ini pencarian korban tenggelam dihentikan sementara.
( tribunlampung/anung bayuardi)