Wawancara Ekslusif
Fenomena Sosial, Banyak Anak di Bandar Lampung Jadi Manusia Silver
Banyak aktivitas manusia yang melumuri tubuhnya dengan cat berwarna perak di Bandar Lampung. Mereka kerap ditemui persimpangan-persimpangan jalan
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Banyak aktivitas manusia yang melumuri tubuhnya dengan cat berwarna perak di Bandar Lampung.
Mereka kerap ditemui persimpangan-persimpangan jalan dengan rambu lalu-lintas serta padat kendaraan.
Bagaimana fenomena tersebut dalam aspek ketertiban sosial?
Berikut petikan wawancara Kepala Badan Pol PP Bandar Lampung Suhardi Syamsi
Baca juga: Fenomena Manusia Silver di Bandar Lampung, Ada Uang Setoran ke Bos
Keberadaan mereka dinamai apa secara sosial?
Manusia yang melumuri seluruh tubuhnya dengan cat berwarna perak tersebut kerap kita sebut sebagai manusia silver.
Manusia silver, sejatinya merupakan fenomena yang pasti terjadi di setiap kota besar. Di Bandar Lampung sendiri, mereka mulai hadir sejak pada akhir tahun 2019 lalu.
Hingga kini, keberadaan manusia silver masih mudah ditemui meskipun Pol PP secara berkala telah melakukan penertiban kepada mereka.
Kegiatan apa yang mereka lakukan?
Dengan cat itu, mereka menarik perhatian para pengguna jalan agar muncul rasa empati guna nantinya berharap akan diberinya mereka sejumlah rupiah.
Apa sebab mereka kita tertibkan?
Tindakan mereka yang meminta-minta itu dinilai tidak tepat. Pasalnya keberadaan mereka yang demikian mengganggu ketertiban di ruas lalu lintas.
Kemudian lokasi mereka disana juga berbahaya, baik bagi pengguna jalan maupun bagi manusia silver sendiri.
Adapun tindak penertiban manusia silver adalah mandat dari Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis.
Jika diamati, beberapa manusia silver justru masih dalam usia anak. Apakah tindak penertiban mereka sama?
Simak wawancara lengkapnya di Harian Tribun Lampung edisi Rabu 20 Oktober 2021