Berita Terkini Nasional

Wanita Pengantin Baru Dirudapaksa Mertua Saat Ditinggal Suami Kenduri

Seorang wanita pengantin baru menjadi korban pelecehan oleh mertuanya sendiri. Alih-alih tergoda kemolekan sang menantu, pelaku merudapaksa korban.

Editor: Hanif Mustafa
pixabay.com
Ilustrasi masuk kamar. Seorang wanita pengantin baru menjadi korban pelecehan oleh mertuanya sendiri. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang wanita pengantin baru menjadi korban pelecehan oleh mertuanya sendiri.

Hal ini menimpa wanita berusia 16 tahun asal Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

Wanita ini baru saja menikah dan tinggal bersama dengan mertuanya.

Alih-alih tergoda kemolekan sang menantu, pelaku merudapaksa korban,

Kisah pengantin baru dirudapaksa mertua ini berlangsung saat rumah sepi.

Baca juga: Oknum Polisi yang Rudapaksa dan Bunuh 2 Gadis di Medan Dihukum Mati

Pelaku mengaku tergoda lihat pakaian menatu ketika berada di rumah.

Kejadian nahas yang dialami pengantin baru berusia 16 tahun itu terjadi di Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

Pelaku melampiaskan aksi jahatnya saat di rumah sedang sepi dan suami korban sedang pergi menghadiri kenduri.

Saat itu, korban tinggal di rumah bersama tiga adik iparnya yang masih kecil.  

Pelaku masuk kamar dan menutup mulut korban agar tidak menjerit.

Baca juga: Modus Ajak Jalan-jalan, Pemuda di Lampung Selatan Rudapaksa Gadis di Bawah Umur

Korban yang juga menantu pelaku masih berusia 16 tahun dan baru menikah selama satu tahun.

Sementara pelakunya adalah ARH (39).

Aksi bejat ARH terungkap setelah korban menangis di hadapan suaminya, JNH (16).

Ia menceritakan kejadian pilu yang dialami.

Kronologi kejadian

Dihimpun dari Serambinews.com, kasus ini bermula pada Rabu, 22 September 2021.

Saat itu pelaku ARH pergi ke tempat acara kenduri sekira pukul 19.30 WIB.

ARH datang tidak sendiri, ia ditemani istrinya W (32) dan suami korban JNH.

Sementara sang menantu tinggal di rumah tersangka yang selama ini merupakan tempat tinggal mereka bersama.

Saat itu, korban tinggal di rumah bersama tiga orang adik iparnya.

Namun tak berselang lama, ayah mertua korban tiba-tiba pulang duluan ke rumahnya dengan alasan sedang sakit perut.

Setiba di rumah, pelaku menyuruh menantunya menghidangkan nasi, karena mengaku lapar.

Setelah korban menghidangkan nasi, lalu korban masuk ke kamar tidur untuk istirahat.

Tepat sekira pukul 21.00 WIB setelah menantunya masuk kamar tidur, pelaku malah ikut masuk kamar korban dan merudapaksa korban.

ARH menutup mulut korban dengan kain agar korban tak berteriak.

Korban menangis

Kapolres Gayo Lues, AKBP Carlie Syahputra Bustama membenarkan kasus ini.

Ia mengatakan, setelah melakukan aksinya, ARH kembali masuk kamar korban.

Saat itu tersangka melihat korban merasa ketakutan dan menangis.

Kemudian sekira pukul 22.00 WIB, JNH bersama ibunya atau ibu mertua korban pulang ke rumah.

"Pada saat suami korban masuk ke dalam kamar, lalu korban menceritakan kejadian tersebut kepada suaminya sendiri,” kata Carlie, dikutip dari Serambinews.com, Rabu (20/10/2021).

Selanjutnya, korban bersama suaminya dan ibu mertua melaporkan kejadian ini kepada polisi.

ARH diamankan bersama barang bukti.

“Kini tersangka telah ditahan di sel Mapolres Galus," imbuh Carlie.

Berdalih tergoda pakaian korban

Carlie melanjutkan, korban masih di bawah umur dan berstatus sebagai pengantin baru.

Korban masih tinggal di rumah ayah mertuanya bersama suaminya di Kecamatan Pantan Cuaca, Kabupaten Gayo Lues (Galus).

"Korban sudah menjalani rumah tangga atau menikah dengan anak tersangka sebagai suami korban JNH (16) lebih kurang sudah satu tahun,” jelasnya, dikutip Serambinews.com.

“Namun pengantin baru itu belum dikaruniai anak hingga saat ini," lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Carlie juga memberikan penjelasan terkait dengan isu atau kabar alasan pelaku tergoda karena korban sering berpakaian terbuka.

Carlie menegaskan, itu tidak masuk akal dan hanya dalih yang dibuat-buat oleh ARH.

"Sebenarnya alasan itu dibuat-buat oleh ARH sendiri, kalau nafsu sudah memuncak apa saja bisa dilakukan."

“Ini hanya alasan ARH menantunya berpenampilan terbuka."

"Padahal penampilan korban atau menantunya sendiri dalam sehari-harinya yang berasal dari satu desa di Kecamatan Blangkejeren itu hanya biasa-biasa saja."

"Tidak ada yang berlebihan," tandas Carlie.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved