Berita Terkini Nasional
Belasan Tahun Mengajar, Guru di Ngawi Harus Rela Tinggal di Kadang Kambing
Sri Hartuti, seorang guru di Ngawi, Jawa Timur. Dirinya dan keluarga harus rela tinggal di kandang kambing.
Kondisi tersebut membuat mereka tak bisa membangun rumah yang layak.
Bahkan, tempat yang saat ini mereka tinggali dibangun di atas tanah Perhutani.
"Ini pun tanahnya numpang di Perhutani. Untuk memperbaiki, gaji kami tak cukup," ungkapnya.
Bantu Entaskan Buta Huruf
Meski dengan kondisi kekurangan, Sri Hartuti tetap melaksanakan kewajibannya sebagai pendidik.
Dia ingin masyarakat di desanya bisa membawa dan menulis.
Sebab, masih banyak warga di desanya yang buta huruf.
Selain itu, banyak anak yang putus sekolah karena kemiskinan.
"Pada awal mengajar di sini, anak kelas 4 SD banyak yang tidak bisa membaca. Saya ingin anak-anak di sini pandai," bebernya, dilansir Kompas.com.
Berkat usahanya selama ini, banyak muridnya telah melanjutkan pendidikan tinggi hingga menjadi pengusaha sukses.
"Meski keadaan saya begini, saya bangga kalau ada anak didik saya yang tahu lewat di sini menyapa saya."
"Anak didik saya sudah ada yang jadi polisi, pengusaha, dan banyak juga yang kuliah," paparnya.
Camat Menangis
Kondisi memprihatinkan Sri Hartuti dan keluarganya sampai membuat Camat Karanganyar, Nur Yudhi M Arifin menangis.
"Saya pertama melihat langsung tanya ke kepala dusun (Kasun), itu rumah apa seperti kandang kambing karena di depannya memang ada kambing," kata Arifin saat ditemui di rumah Sri Hartuti.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/guru-tinggal-di-kandang-kambing-di-ngawi.jpg)