Wawancara Eksklusif
Fenomena 'Manusia Silver' di Bandar Lampung, Kerap Kucing-kucingan dengan Pol PP
Kehadiran "manusia silver" semakin marak di Kota Bandar Lampung. Mereka beraksi di persimpangan-persimbangan jalan yang memiliki rambu lalu lintas
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kehadiran "manusia silver" semakin marak di Kota Bandar Lampung.
Mereka beraksi di persimpangan-persimbangan jalan yang memiliki rambu lalu lintas dan padat kendaraan.
Aktivitas menjadi manusia silver ini tidak hanya dilakoni orang dewasa dan remaja, tapi juga anak-anak.
Kehadiran mereka dinilai tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga para pengguna jalan.
Berikut petikan wawancara Tribun dengan Kepala Badan Pol PP Bandar Lampung Suhardi Syamsi.
Keberadaan orang-orang yang mengecat tubuhnya ini dinamai apa secara sosial?
Manusia yang melumuri seluruh tubuhnya dengan cat berwarna perak tersebut kerap kita sebut sebagai manusia silver.
Manusia silver, sejatinya merupakan fenomena yang pasti terjadi di setiap kota besar.
Di Bandar Lampung sendiri, mereka mulai hadir sejak pada akhir tahun 2019 lalu.
Hingga kini, keberadaan manusia silver masih mudah ditemui meskipun Pol PP secara berkala telah melakukan penertiban kepada mereka.
Kegiatan apa yang mereka lakukan?
Dengan cat itu, mereka menarik perhatian para pengguna jalan agar muncul rasa empati sehingga memberi mereka sejumlah uang.
Apa sebab mereka kita tertibkan?
Tindakan mereka yang meminta-minta itu dinilai tidak tepat.
Pasalnya keberadaan mereka yang demikian mengganggu ketertiban lalu lintas.