Terduga Teroris Diamankan di Lampung

Tim Densus 88 Amankan 5 CPU dan Ratusan Kotak Amal di Bandar Lampung

Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri amankan 5 CPU dan ratusan kotak amal saat geledah rumah terduga teroris di Bandar Lampung.

Tribunlampung.co.id/M Joviter
Lokasi penggeledahan di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021). Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri amankan 5 CPU dan ratusan kotak amal saat geledah rumah terduga teroris di Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri amankan 5 CPU dan ratusan kotak amal saat geledah rumah terduga teroris di Bandar Lampung.

Diketahui, ratusan kotak amal tersebut bertuliskan LAZ BM ABA diangkut tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri sebagai barang bukti.

Barang bukti bukti tersebut diangkut bersama barang bukti lain yang ditemukan dari lokasi penggeledahan di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021).

Barang barang ini diangkut menggunakan satu unit mobil truk yang biasa digunakan untuk mengangkut personel anggota Polri.

Sampai saat ini proses penggeledahan masih berlangsung.

Baca juga: 3 Terduga Teroris Diamankan Densus 88 Punya Banyak Aset di Wilayah Lampung

Ketua Lingkungan 1, RT 6, Kelurahan Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Panut Darwoko mengaku tak mengetahui mengenai kotak amal tersebut.

Menurutnya, rumah tersebut sudah lama kosong atau ditinggal oleh penghuninya.

"Tahunya dulu ini tempat yayasan gitu, tapi sudah lama kosong. Sekarang sekitar beberapa hari kemarin ada orang baru yang mau nempatin," kata Panut.

Sebelumnya diberitakan, penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di satu rumah di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung.

Dari penggeledahan tersebut, Densus 88 menemukan sejumlah barang dari dalam rumah.

Baca juga: Ratusan Kotak Amal Diangkut Tim Densus 88 Sebagai Barang Bukti

Pantauan Tribunlampung.co.id, Rabu (3/11/2021) siang tampak anggota tim Densus 88 mengeluarkan sejumlah barang.

Adapun barang yang dikeluarkan tersebut antara lain berupa ratusan kotak amal bertuliskan LAZ ABA, serta 5 unit CPU komputer.

Kotak amal ini diduga ada kaitannya dengan sumber pendanaan yang dilakukan untuk kepentingan satu di antara kelompok atau jaringan teroris.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggeledahan di satu rumah di Gang Mahoni 1, Nomor 9, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021).

Rumah tersebut diduga menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang-barang milik salah seorang terduga teroris yang diamankan beberapa hari lalu.

Penggeledahan yang dilakukan sejumlah anggota tim Densus 88 ini, disaksikan perangkat RT setempat serta Kapolsek Sukarame.

Penggeledahan dilakukan mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.

"Tadi setelah diberi pengarahan, akhirnya kami dan ketua RT ikut menyaksikan penggeledahan ini," kata Panut Darwoko, Kepala Lingkungan setempat.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan giat yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Menurut Pandra, tim Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan 3 orang yang patut diduga sebagai pelaku aksi teroris.

Adapun 3 terduga teroris yakni berinisial SU, SK dan DRI.

Dari ke-3 terduga teroris yang diamankan tersebut dikenal mempunyai banyak aset di wilayah Lampung.

"Satu di antara mereka bertiga ini punya banyak aset di Lampung, berupa tanah dan kendaraan operasional," kata Pandra, Rabu (3/11/2021).

Pandra menjelaskan, ke-3 terduga teroris yang diamankan secara maraton dari Minggu (31/10/2021) ini merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Abdurrahman bin Auf (ABA).

Pengungkapan tim Densus 88 ini, lanjut Pandra merupakan hasil dari penyelidikan dan pengembangan heboh masalah kotak amal yang diduga menjadi sumber pendanaan kelompok teroris.

"Bahwa tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri tidak mengenal lelah dalam melakukan upaya penyelidikan, penyidik dan pengejaran terhadap orang yang patut  diduga pelaku teroris," kata Pandra.

Pandra menyebut penangkapan 3 orang terduga teroris di wilayah hukum Polda Lampung juga merupakan hasil pengembangan dari Jakarta dan Medan.

Pandra juga menjelaskan, para terduga pelaku teroris ini berafiliasi dengan kelompok atau jaringan teroris paling dicari, Jamaah Islamiyah.

"Mereka melakukan pengkaderan yang punya tujuan jihad global."

"Apa yang dilakukan ini juga berafiliasi dengan kelompok kelompok radikal dunia," kata Pandra.

Oleh karena itu, lanjut Pandra aparat kepolisian menekankan kepada seluruh elemen masyarakat dari lingkungan terkecil dapat menangkal teroris ini.

"Perlu kerja sama yang baik, juga peran serta masyarakat dalam mengawasi wilayah atau lingkungan tempat tinggal," kata Pandra. ( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved