Tanggamus
Duka Keluarga Pemulung di Tanggamus Lampung, Anaknya Tewas Tenggelam di Pantai Cukuh Batu
Dandi bersama rekannya, M Fauzi (16), tenggelam saat bermain di perairan Pantai Cukuh Batu, Pekon Terbaya, Kota Agung, Tanggamus, Minggu (7/11/2021).
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Begitu mendapat kabar Dandi tenggelam bersama temannya, mereka pun hanya bisa berdoa agar anaknya segera ditemukan.
"Adiknya yang kecil sempet nanyain, ‘Mak, kok Bang Dandi belum pulang?’ Terus saya bilang keadaannya, dia nangis. ‘Ya sudah, sekarang berdoa, panggil namanya biar cepat pulang’," tambah Yuliati.
Bagi Masriadi dan Yuliati, kehilangan Dandi adalah cobaan hidup yang lebih berat.
Sebab Yuliati baru sepekan lalu kehilangan ibu kandungnya.
"Jadi kemarin itu pas setelah tujuh hari meninggalnya neneknya Dandi, terus dia nyusul juga," terang Yuliati.
Masriadi menjelaskan, selama ini ia sangat bergantung pada Dandi untuk bepergian.
Alasannya, ia tidak bisa mengendarai sepeda motor.
Saat pergi ke mana pun, Masriadi selalu diantar oleh Dandi menggunakan sepeda motor.
"Ke mana-mana saya pergi yang nganter Dandi itu. Sebab, saya tidak bisa naik motor. Dia juga pasti mau kalau saya minta anter ke mana-mana," beber Masriadi.
Ia dan Yuliati mengatakan, Dandi adalah anak yang memahami kondisi orangtuanya.
Dandi setiap hari hanya minta uang saku Rp 2.000.
Dalam kesehariannya, Dandi membantu orangtuanya mencari rongsokan untuk menambah uang jajannya.
Masriadi dan Yuliati memang berprofesi sebagai pemulung.
"Saya bilang ke dia, ‘Jangan malu ya, Nak, cari rongsokan. Memang beginilah keadaan kita.’ Akhirnya dia juga tidak malu cari rongsokan ke mana-mana," ujar Masriadi.
Dandi juga dikenal baik pada adik-adik dan juga teman-temannya.