Kesehatan

Halo Dokter, Apa Itu Esofagitis dan Penyebabnya

Tahukah kamu apa itu esofagitis, ternyata esofagitis merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan yang mana peradangan terjadi pada kerongkongan

Editor: Hanif Mustafa
DOK.
Ilustrasi radang tenggorokan. Halo Dokter, simak penjelasam apa itu esofagitis yang terasa asing di telinga beberapa orang. 

Infeksi itu seringkali dikaitkan dengan fungsi imunitas yang buruk, diabetes, kanker, dan lainnya.

Gejala esofagitis

Dirangkum dari Healthline, berikut beberapa gejala esofagitis:

1. Kesulitan menelan.

2. Sakit tenggorokan.

3. Suara serak.

4. Hearthburn

5. Refluks asam lambung.

6. Nyeri dada.

7. Mual.

8. Muntah.

9. Nafsu makan berkurang.

10. Batuk.

Faktor risiko

Beberapa kondisi dapat menyebabkan seseorang memiliki tingkat risiko yang tinggi dalam terserang esofagitis.

1. Sedang hamil.

2. Merokok.

3. Obesitas.

4. Berusia lanjut.

5. Gemar mengonsumsi banyak alkohol, kopi, cokelat, makanan berlemak, atau makanan peda.

6. Penggunaan obat tertentu.

7. Mengalami cedera tulang belakan.

8. Memiliki gangguan autoimun.

9. Punya alergi terutama pada makanan.

Pengobatan esofagitis

Perawatan atau pengobatan esofagitis dilakukan demi bisa mengurangi gejala.

Tak hanya itu, hal tersebut juga difungsikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan mengatasi penyebab esofagitis.

Dikutip dari Kompas.com, berikut beberapa cara mengobatinya:

1. Penderita refluks asam lambung akan diberikan obat yang menetralkan asam lambung atau menurunkan produksi asam lambung.

Contoh obat-obatannya, meliputi antasida, ranitidin, cimetidin, omeprazole, atau lansoprazole.

Namun apabila diperlukan, tindakan pembedahan dapat dilakukan.

2. Esofagitis infeksi akan direkomendasikan obat antibiotik, antivirus, atau antijamur sesuai dengan penyebab infeksi.

3. Akibat obat-obatan, penderita esofagitis akan diberikan obat hasil resep dokter yang memberikan obat tersebut.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Akalasia dan Cara Pencegahan Akalasia

4. Akibat alergi akan diberikan obat antialergi dan kortikosteroid, serta diminta untuk mengatur jenis makanan yang dikonsumsi. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Baca kesehatan lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved