Muktamar NU
Ada PPKM Level 3, Muktamar NU di Lampung Ditunda
Itu menyusul keputusan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan penerapan PPKM Level 3 pada 24 Desember sampai 2 Januari 2022.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - PWNU Lampung masih menunggu keputusan resmi dari PBNU terkait kabar penundaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung.
Itu menyusul keputusan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan penerapan PPKM Level 3 pada 24 Desember sampai 2 Januari 2022.
Muktamar NU rencananya digelar pada 23-25 Desember 2021 mendatang.
Namun karena ada kebijakan tersebut, PBNU berencana menundanya.
Baca juga: Semua Peserta Muktamar NU Harus Serahkan Negatif PCR dan Wajib Vaksin
Sekretaris PWNU Lampung Aryanto Munawar membenarkan kabar tersebut.
Namun, pihaknya tetap akan menunggu keputusan resmi dari PBNU.
"Informasinya begitu. Tapi kami tetap menunggu keputusan resmi dari PBNU nanti seperti apa," kata Aryanto Munawar, Kamis (18/11/2021).
Dia menuturkan, sampai saat ini PWNU Lampung terus melakukan persiapan pelaksanaan Muktamar NU.
Sejumlah agenda rapat teknis juga akan tetap dilakukan sebelum ada keputusan resmi dari PBNU.
Baca juga: Gubernur Arinal Berharap Muktamar ke-34 NU di Lampung Kondusif
"Tugas dan fungsi kita sebagai penyelenggara di daerah juga terus berjalan. Besok juga mau ada rapat nasional kita akan lakukan. Jadi kita tetap jalan terus sebelum ada keputusan resmi," ujar Aryanto Munawar.
Hal senada diungkapkan Ketua Steering Committee Panitia Daerah Muktamar Soleh Bajuri.
Soleh mengatakan, pihaknya juga masih menunggu keputusan resmi PBNU dan panitia pusat.
"Ya kita masih menunggu informasinya nanti seperti apa. Dalam Munas kemarin kan disebutkan kalo ada sesuatu yang mendesak akan diputuskan oleh PBNU," kata Soleh Bajuri.
Mantan Ketua PWNU Lampung ini menilai keputusan pemerintah tersebut harus didukung demi mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
"Kan bukan muktamar aja, jadi semua agenda yang ada di tanggal itu (ditunda). Maka itu harus ditunda semua karena khawatir mengundang keramaian," tandas Soleh Bajuri.