ADVERTORIAL
UIN Radin Intan Lampung Kukuhkan Tiga Guru Besar
Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Intan Lampung kembali mengukuhkan tiga guru besar. Pengukuhan dilakukan dalam sidang senat terbuka.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Intan Lampung kembali mengukuhkan tiga guru besar.
Pengukuhan dilakukan dalam sidang senat terbuka untuk pengukuhan tiga guru besar, Rabu 18 November 2021.
Tiga guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum Prof. Dr. Agus Pahrudin, M.Pd.
Lalu, Guru Besar Bidang Ilmu Hadits Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag, dan Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Islam Prof. Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.Si.
Ketiga guru besar tersebut dikukuhkan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag.
Mukri mengatakan, sangat bersyukur ada tiga guru besar yang bisa dikukuhkan. Dengan adanya pengukuhan tiga guru besar maka total guru besar di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung ada 23.
Baca juga: Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2021, Tersenyumlah Indonesia
"Insya Allah awal tahun 2022 ada dosen lagi yang akan dikukuhkan menjadi guru besar. Sekarang sedang proses persiapannya," kata Mukri.
Mukri berharap, guru besar yang telah dikukuhkan bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan lembaga. Jika lembaga maju maka pendidikan juga akan maju.
Setelah pengukuhan guru besar, masing-masing guru besar menyampaikan orasinya.
Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum Prof. Dr. Agus Pahrudin, M.Pd dalam orasinya menyampaikan mengenai dimensi peran guru dalam pengembangan kurikulum di era 4.0 sebagai bagian dari tugas dan kewajiban seorang tenaga pendidik di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Era industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental, berbeda dengan revolusi industri sebelumnya.
Revolusi industri generasi keempat ini memiliki skala ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas, serta kemajuan teknologi baru yang mengintegerasikan dunia fisik digital dan biologis yang telah mempengaruhi semua disiplin ilmu ekonomi industri dan pemerintah.
Baca juga: Tim Kerja Kajian Politik Ketatanegaraan DPD RI dan FH Unila Gelar FGD Amandemen UUD RI 1945
Pendidikan era 4.0 merupakan fenomena yang merespon kebutuhan revolusi industri generasi keempat ini.
Dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru
Guru Besar Bidang Ilmu Hadits Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag dalam orasinya menyampaikan nalar integrasi dalam kajian hadis nabi dalam upaya untuk meneguhkan sunah moderasi, sunah toleransi, sunah kebangsaan, dan sunah kemanusiaan.
Hadis hanya informasi dan hanya cerita. Sehingga perlu disaring dan dicari.
Tidak asal dengar saja dan tidak hanya belajar dari media sosial. Tapi belajar dengan orang yang bisa.
"Jadi hadis hanya membawa cerita, dan yang dipegang adalah ajaran dalam hadis yang substansif, fundamental, universal, dan kontekstual," kata Alamsyah
Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Islam Prof. Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.Si dalam orasi ilmiahnya menyampaikan, penguatan struktur perekonomian Indonesia dalam menciptakan keadilan ekonomi perspektif ekonomi Islam.
Baca juga: Bupati Lampung Selatan Berikan Penghargaan Kepada 10 OPD dalam Lomba Inovasi 2021
Menurutnya, bangunan struktur ekonomi Indonesia melibatkan tiga sektor besar pemerintah yang diwakili BUMN, swasta, dan sektor ekonomi rakyat sering disebut koperasi.
Tiga sektor tersebut bergerak bersama di Republik Indonesia. Namun ada persoalan yang harus dihadapi.
Satu diantaranya adalah masalah sektor BUMN seperti Garuda Indonesia yang merugi, serta BUMN yang memonopoli belum bisa menghasilkan keuntungan dan memberikan bagi hasil ke pemerintah. Bahkan kebijakannya banyak yang kontroversial.
Seharusnya BUMN memberikan masukan berupa anggaran untuk mengatasi defisit anggaran yang terjadi setiap tahun. Masalah di tubuh BUMN yang butuh perhatian dari pemerintah. (Adv Ol)