Kesehatan
Halo Dokter, Resiko yang Terjadi Jika Tifus Tidak Segera Ditangani Cepat
Halo Dokter, penyakit tifus mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian orang. Penyakit tifus ini bisa menyerang siapa saja, dewasa maupun anak-anak
Dalam pengobatan tifus, pemberian antibiotik dapat dilakukan.
Pasalnya, antibiotik dipercaya mampu membunuh kuman tifus yang menyerang tubuh manusia.
Owner Ganta Sehat Medical Center di Way Kanan, dr Aldo Aprizo mengatakan pemberian antibiotik itu harus dilakukan.
"Antibiotik harus diberikan, karena hanya antibiotik yang bisa mematikan bakteri salmonela yang menjadi penyebab tifus."
"Bakteri beda dengan virus yang bisa mati sendiri kalau ketahanan tubuh kuat," ungkap dr Aldo.
Biasanya gejala tifus akan membaik 2-4 minggu setelah mengonsumsi antibiotik.
Jenis obat antibiotik yang dapat digunakan, antara lain:
1. Doksisiklin (Doryx, Vibramycin) sebagai pengobatan pilihan.
2. Kliramfenikol untuk yang tidak hamil atau menyusui.
3. Ciprofloxacin (Cipro) untuk orang dewasa yang tidak dapat menggunakan doksisiklin.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa penderita tifus disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak boleh terlalu kenyang.
Proses perbaikan kondisi tubuh juga tergantung pada seberapa cepat pengobatan dimulai.
Semakin awal terdeteksi dan diobati, maka tubuh akan segera lekas sembuh.
Pencegahan
Terdapat beberapa cara mencegah tifus, meliputi:
1. Menjaga kebersihan.
2. Menghindari perjalanan ke daerah wabah tifus.
Baca juga: Halo Dokter, Cara Mengenali Gejala Gastritis dan Cara Mengobatinya
3. Penggunaan kemoprofilaksis hanya pada mereka yang berisiko tinggi menderita tifus. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )