Berita Terkini Nasional
7 Seniman Ternama Corat-coret Tembok Gedung Kompas Gramedia Sepanjang 110 Meter
Goresan cat dan semprotan pilox anak-anak muda ini menjadi penanda awal gerakan kolaborasi kerja-kerja kebaikan bagi Indonesia, #RepaintIndonesia.
Setelah bekerja sebagai pattern designer untuk industri garmen.
Ia mulai membagikan hasil karyanya di media sosial dan meraih sukses sebagai ilustrator.
Selanjutnya, Muchlis Fachri, seniman asal Jakarta kelahiran 1993.
Karya seninya menggabungkan Pop Art dan Surealisme dengan warna cerah. Muklay dinobatkan sebagai 1 dari 30 under 30 versi majalah Forbes dan sempat menggelar pameran tunggal di Tokyo, Jepang, pada 2020.
Lalu, pemural Shane Tiara, seorang ilustrator, comic artist, dan mural artist, tetapi seringkali menyebut sendiri sebagai visual entertainer.
Selanjutnya, Mayumi Haryoto, keturunan Jepang dan Indonesia, karyanya penuh dengan emosi dan sentimentalitas.
Ia pernah bekerja dengan berbagai brand besar dan telah memamerkan karyanya di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Michigan, London, dan Frankfurt.
Kemudian, Mohammad Taufiq, telah lebih dari 20 tahun menjalani karier sebagai seniman, ilustrator, dan desainer grafis.
Sejak 2001 ia aktif dan konsisten berpameran, terlibat berbagai proyek kesenian, serta berkolaborasi dengan berbagai commercial brand.
Pemural lainnya yaitu, Bunga Fatia, seorang seniman visual yang bermula dari Street Art sejak 2011.
Bunga pernah terlibat dalam beberapa proyek mural di nasional maupun internasional.
Tahun 2014, Bunga membuat komunitas graffiti khusus perempuan bernama “Ladies on Wall”.
Terakhir, WD Willy, seorang ilustrator atau visual artist sejak 2015. Bermula dari membuat ilustrasi untuk buku anak dan board games.
Ia kerap berkolaborasi dengan beberapa brand nasional maupun internasional. Ciri khas dari ilustrasinya adalah colorfull yang digabungkan dalam berbagai desain karakter menarik.
(Kompas.com)