Berita Terkini Nasional

Siswa SMA Merokok Santai Setelah Rudapaksa dan Bunuh Bocah 10 Tahun

Kasus rudapaksa dan pembunuhan bocah perempuan 10 tahun. TKP di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Editor: taryono
(KOMPAS.com/AGIE PERMADI)
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan memperlihatkan barang bukti kasus pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan anak SMA terhadap bocah berusia 10 tahun.(KOMPAS.com/AGIE PERMADI) 

Keluarga korban sempat mengumumkan kehilangan anaknya melalui pengeras suara masjid dan meminta bantuan warga untuk melakukan pencarian.

Saat itu, pelaku bahkan sempat ikut melakukan pencarian.

"Yang bersangkutan (pelaku) setelah kejadian masih melakukan pencarian dengan warga sekitar dan warga juga melihat," kata Hendra, Kamis (25/11/2021).

Korban akhirnya ditemukan warga dalam kondisi tewas mengenaskan di dalam karung yang disembunyikan pelaku di belakang rumah warga.

"Ditemukan tak jauh dari lokasi rumah korban dalam kondisi meninggal, dengan kondisi di dalam karung dengan mulut dan tangan dilakban, serta ada luka pada kening akibat benda tumpul sesuai dengan otopsinya," kata Hendra.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun atau seumur hidup.

Kemudian, Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Selain itu, Pasal 81 dan Pasal 82 ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, bocah perempuan berusia 10 tahun berinisial AR ditemukan tewas mengenaskan di dalam karung di dekat rumah warga di Kabupaten Bandung, Rabu (24/11/2021).

Penemuan jasad korban berawal saat korban tak kunjung pulang usai mengaji.

Kedua orangtua korban kemudian berusaha mencari dan mengumumkan hilangnya korban lewat pengeras suara masjid.

Warga desa berupaya mencari hingga mendapati sebuah karung di belakang rumah warga. 

Baca juga: Sosok Pengantin Baru yang Bunuh Istri Pakai Air Keras, Sering Ditegur dan Bagi-bagi Uang

Saat karung dibuka, warga kaget menemukan AR sudah tidak bernyawa. (Penulis Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor Abba Gabrillin)

sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved