Tanggamus
Sebuah Menara Seluler di Tanggamus Lampung Roboh, Diduga Tersapu Angin Kencang
Sebuah menara seluler di Tanggamus roboh, diduga tersapu angin kencang. Beruntung tak ada korban jiwa.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS --Sebuah menara telekomunikasi atau base transciever station (BTS) di Pekon Gisting Permai, Kecamatan Gisting roboh diduga akibat angin kencang.
Menurut Julianto, warga Pekon Gisting Permai, RT I/RW I, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.15 WIB. Kejadian robohnya menara diketahui istrinya yang kebetulan ada di belakang rumah.
"Waktu itu istri saya di belakang rumah terus melihat menara itu gerak-gerak terus roboh. Dia bilang ke saya," ujar Julianto.
Ia mengaku, bersama warga lainnya saat kejadian hanya mendengar suara gemuruh. Namun tidak tahu jika itu menara telekomunikasi yang roboh. Dan baru tahu dari istrinya.
"Habis waktu Isya itu kalau saya mendengar suara gemuruh saja, seperti atap rumah yang roboh, terus keluar mau cari tahu," ujar Julianto.
Baca juga: Kendala ANBK di Tanggamus Lampung, Sekolah Tidak Punya Komputer dan Internet,
Ia menambahkan, bersamaan dengannya, warga lainnya pun keluar. Mereka sama-sama mencari tahu suara tersebut. Sampai akhirnya diketahui bahwa ada menara telekomunikasi roboh.
Beruntungnya menara tersebut berada agak jauh dari pemukiman warga dan terletak di perbukitan sekitarnya areal kebun sayur milik warga.
Sehingga robohnya menara hanya menimpa tanaman tomat milik warga.
"Memang dari sore angin di sini kecang sekali, mungkin karena itu menaranya roboh," ujar Julianto.
Sebagaimana dijelaskan Julianto, menara roboh ke arah timur, dan tubuh menara langsung menempel di tanah karena posisi dasar menara ada di permukaan tanah yang miring.
Baca juga: 24 Siswa SDN Sawang Balak di Pulau Tabuan Tanggamus Seberangi Lautan, Orangtua Iuran demi ANBK
Sebagian besar rangka-rangka menara masih menyatu, namun banyak yang melengkung, baik rangka utama dan rangka-rangka penyambung.
Beberapa antena microwave yang berbentuk gendang mengalami penyok. Kabel-kabel sebagian besar masih utuh.
Namun dipastikan menara tidak berfungsi lagi.
Sedangkan untuk bagian bawah menara masih utuh, berupa pagar keliling, baterai, dan rangka bawah.
Bagian yang yang membuat roboh pada rangka tingkat kedua yang melengkung tidak beraturan lagi.