Tanggamus

Sinyal Seluler Hilang di Batu Keramat Buntut Tower di Pekon Gisting Permai Roboh

Robohnya menara seluler atau base transciever station (BTS) di Pekon Gisting Permai, Kecamatan Gisting

Penulis: Tri Yulianto | Editor: soni
tribun lampung / tri yulianto
Menara seluler yang roboh di perbukitan Pekon Gisting Permai, Kec. Gisting menimpa kebun tomat 

Dan wilayah yang ternaungi oleh ketiga menara bisa mendapatkan sinyal seluler agar dampaknya tidak makin meluas.

Sebelumnya menara tersebut roboh diduga akibat angin kencang yang berembus pada wilayah itu sejak Sabtu pukul 16.00 WIB.

"Memang dari sore angin di sini kecang sekali, mungkin karena itu menaranya roboh," ujar Julianto.

Menurutnya, robohnya menara sekitar pukul 19.15 WIB. Kejadian itu diketahui istrinya yang kebetulan ada di belakang rumah. Dan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

"Waktu itu istri saya di belakang rumah terus melihat menara itu gerak-gerak terus roboh. Dia bilang ke saya," ujar Julianto. 

Ia mengaku, bersama warga lainnya saat kejadian hanya mendengar suara gemuruh. Namun tidak tahu jika itu menara seluler yang roboh. Dan baru tahu dari istrinya. 

"Habis waktu Isya itu kalau saya mendengar suara gemuruh saja, seperti atap rumah yang roboh, terus keluar mau cari tahu," ujar Julianto.

Ia menambahkan, bersamaan dengannya, warga lainnya pun keluar. Mereka sama-sama mencari tahu suara tersebut. Sampai akhirnya diketahui bahwa ada menara seluler roboh. 

Beruntungnya menara tersebut berada agak jauh dari pemukiman warga. Menara terletak di perbukitan dan sekitarnya areal kebun sayur milik warga. Maka robohnya menara menimpa tanaman tomat milik warga.

Menara roboh ke arah timur, dan tubuh menara langsung menempel di tanah karena posisi dasar menara ada di permukaan tanah yang miring.

Sebagian besar rangka-rangka menara masih menyatu, namun banyak yang melengkung, baik rangka utama dan rangka-rangka penyambung. 

Beberapa antena microwave yang berbentuk gendang mengalami penyok. Kabel-kabel sebagian besar masih utuh. Namun dipastikan menara tidak berfungsi lagi.

Sedangkan untuk bagian bawah menara masih utuh, berupa pagar keliling, baterai, dan rangka bawah. Bagian yang yang membuat roboh pada rangka tingkat kedua yang melengkung tidak beraturan lagi.

Menurut informasi dari warga, menara tersebut dibangun sekitar tahun 2008 lalu. Di lokasi itu ada beberapa menara, ada yang dibangun 2003, 2006, sampai 2010.

Lantas ada menara dengan rangka yang besar dan agak besar. Sedangkan yang roboh masuk ke menara dengan rangka yang tidak terlalu besar. ( Tribunlampung.co.id / tri yulianto )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved