Berita Terkini Nasional
Sosok yang Bawa Nasi Goreng pada Malam Pembunuhan di Subang Kini Dicari Polisi
Sosok pembawa nasi goreng di TKP pembunuhan di Subang kini dicari-cari polisi. Sosok tersebut diduga tahu soal pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUBANG - Sosok pembawa nasi goreng di TKP pembunuhan di Subang kini dicari-cari polisi. Sosok tersebut diduga tahu soal pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Ada dugaan bahwa pada malam sebelum kejadian pembunuhan di Subang, ada sosok misterius yang datang dan membawa nasi goreng ke rumah Tuti Suhartini.
Apalagi, saksi Yosef yang juga suami dari Tuti Suhartini mengaku tidak melihat soal bungkus nasi goreng sebelum meninggalkan TKP pembunuhan.
Soal nasi goreng ini juga sempat ditanyakan polisi pada Yosef, suami Tuti Suhartini saat pemeriksaan.
"(Ditanya polisi) salah satunya yaitu terkait dengan adanya nasi goreng dan makanan dengan bungkus aluminium foil," ujar pengacara yosef, Rohman Hidayat, Jumat (26/11/2021).
Baca juga: 5 Orang Mencurigakan pada Malam Pembunuhan di Subang, Posisi Mobil Alphard Berubah
Pada malam hari sebelum kejadian, Yosef mengaku sempat datang ke rumah Tuti untuk pamit karena akan menginap di rumah istri muda, Mimin.
"Pak Yosef tidak mengetahui hal itu (nasi goreng), karena sebelum berangkat ke Bu Mimin tidak ada makanan apa-apa," ucap Rohman Hidayat.
Nasi goreng jadi petunjuk polisi dalam mengungkap pelaku perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti di Subang pada 18 Agustus 2021.
Kasus ini diambil alih Polda Jabar setelah sebelumnya ditangani Polres Subang. Tiga saksi kunci kasus Subang, Yosef, Yoris dan Danu sudah dimintai keterangan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jabar pekan lalu.
Pada pemeriksaan itu, terungkap fakta baru soal nasi goreng di rumah Tuti pada malam sebelum kejadian perampasan nyawa Amalia dan Tuti.
Baca juga: UPDATE Pembunuhan di Subang Dibocorkan Ahli Forensik, Pelakunya Tiga Orang
Hal itu berdasarkan temuan polisi saat olah TKP. Dalam temuan itu, ada bungkus nasi goreng di rumah Amalia.
Pertanyaannya, siapa yang membawakan nasi goreng pada malam sebelum kejadian, itu masih jadi misteri. Sosok tersebut setidaknya tahu apa yang terjadi pada malam sebelum kejadian.
Hanya saja, beredar kabar bahwa Danu pada 17 Agustus 2021 atau pada malam sebelum kejadian, sempat membeli nasi goreng.
Namun, setelah mengetahui kabar tersebut, pihak kuasa hukum Danu mengatakan bahwa dari kesaksian Danu hal tersebut tidak benar.
"Menurut kesaksian Danu itu tidak benar, Danu di saat malam sebelum kejadian tidak kemana-mana atau tidak membeli nasi goreng," ucap Achmad Taufan kuasa hukum Danu saat dihubungi melalui sambungan seluler, Senin (29/11/2021).
Biarpun seperti itu, Taufan pun tetap mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan masih menunggu hasil akhir dari perkara yang sampai dengan saat ini masih terus berjalan.
"Kami tetap percayakan kepada penyidik yah apalagi sekarang sudah ditangani oleh Polda Jabar, apapun hasilnya nanti kita tunggu saja," katanya.
Kesaksian Yosef Soal Nasi Goreng
Rohman Hidayat kuasa hukum Yosef yang mendampingi saat pemeriksaan mengatakan, kliennya itu ditanya soal nasi goreng di TKP kasus Subang pada 17 Agustus 2021 atau malam sebelum hari kejadian.
Saat itu, penyidik menunjukkan foto meja makan yang terdapat nasi goreng dan makanan lain.
"39 pertanyaan untuk Pak Yosef, salah satunya yaitu terkait dengan adanya nasi goreng dan makanan dengan bungkus aluminium foil," ujar Rohman Hidayat, Jumat (26/11/2021).
Pada malam hari sebelum kejadian, Yosef mengaku sempat datang ke rumah tersebut untuk pamit karena akan menginap di rumah istri muda, Ny Mimin.
"Pak Yosef tidak mengetahui hal itu, karena sebelum berangkat ke Bu Mimin tidak ada makanan apa-apa," ucap Rohman Hidayat.
Fajar Sidik, kuasa hukum Yosef lainya, menambahkan, dalam pemeriksaan, Yosef ditunjukan foto meja makan yang mana terdapat nasi goreng.
"Ada juga bagaimana kebiasaan dari anaknya Pak Yosef yaitu Amalia dari cara menyajikan makanan kalo misalnya Amalia beli nasi goreng cara menyajikannya seperti apa, apa langsung dimakan dari kertas nasinya langsung atau dipindahkan dulu ke piring," katanya.
Dari 39 pertanyaan, selain soal makanan, polisi juga menanyakan soal ponsel.
"Dalam BAP nya bukan hanya dipertanyakan terkait kepemilikan Handphone," ucapnya.
Puntung Rokok
Selain soal nasi goreng, ternyata polisi juga menanyakan soal puntung rokok di TKP kasus Subang malam sebelum kejadian.
"Trkait putung rokok, kliennya mengaku
ketika pergi ke rumah istri mudanya di rumah itu asbaknya masih kosong, tidak ada puntung rokok," katanya.
Yosef dalam pemeriksaan itu kembali menekankan soal asbak yang terisi di rumah tersebut.
"Penyidik nanya soal asbak. Tapi pak Yosep bilang kosong. Kan pada waktu itu nerima tamu, tapi tidak lama dan tidak sempat membuang rokok di asbak. Jadi, dia ingat betul bahwa asbak yang di ruang tamu itu kosong pada saat Yosep keluar rumah," katanya.
Dengan pertanyaan menjurus soal kehadiran nasi goreng dan puntung rokok di rumah kasus Subang, diduga ada pihak lain yang datang.
"Bisa jadi ada yang datang ke rumah, tapi pak Yosef tidak tahu," ucap dia.
Orang Dekat
Merujuk pada temuan di TKP kasus Subang di awal penemuan mayat Amalia dan Tuti di bagasi Toyota Alphard, polisi meyakini pelaku perampasan nyawa Amalia dan Tuti orang dekat.
"Pintu rumah tidak dirusak, artinya orang itu kan bisa masuk dengan gampang, artinya kan (pelaku) diduga sudah saling mengenal," kata AKBP Sumarni, Kapolres Subang saat diwawancarai beberapa hari setelah penemuan mayat anak dan ibu tersebut.
Keyakinan polisi terkait pelaku orang dekat ini setidaknya didukung dengan tiga temuan di lokasi kejadian.