Bandar Lampung
Kebakaran 3 Rumah di Bandar Lampung, 1 Penghuni Sempat Terjebak di Kamar saat Api Membara
Berdasarkan keterangan saksi mata, terdapat seorang penghuni rumah yang masih berada di dalam rumahnya saat api tengah membara, Jumat (4/12/2021).
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kebakaran yang terjadi di Perumahan Griya Permai, Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Way Halim hampir menghadirkan korban.
Berdasarkan keterangan saksi mata, terdapat seorang penghuni rumah yang masih berada di dalam rumahnya saat api tengah membara, Jumat (4/12/2021).
Dimana, total terdapat tiga rumah yang terbakar.
"Ada satu orang yang terjebak di rumah sumber api," kata Yuniati, saksi mata.
"Sementara satu rumah di sebelahnya kosong, dan satunya lagi ada orang tapi tak sampai masuk ke ruangan rumah," imbuhnya.
Baca juga: Obat Nyamuk Bakar Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Rumah di Bandar Lampung
Kala itu, sosok penghuni rumah yang terjebak disebutkan masih berada dalam kamar.
Proses penyelamatan orang tersebut dilakukan sebelum pemadam kebakaran tiba.
"Yang tau masih ada orang sempat meneriaki. Saat sudah ada respons, pertanda kalau ada yang terjebak, beberapa warga membantu mengeluarkan,"
"Waktu itu damkar belum tiba. Karena dia tidak bisa keluar kamarnya, jadi jendela kamar bersama tralisnya itu yang dibongkar," kata dia.
Diriwayatkan, kebakaran terjadi sekitar pukul tujuh pagi hari.
Baca juga: Siswi SMA di Lampung Utara Hendak Lompat dari Jembatan, Pacar Sebar Video Asusila
"Waktu itu sempat dengar memang kalau ada bunyi pletek-pletek. Cuma belum tau kalau itu api,"
"Karena bunyinya kedengeran terus, akhirnya saya nyuruh anak saya melihat ke luar. Jadi anak saya yang melihat kobaran api itu lebih dahulu," jelas dia.
Hingga laporan ini diberitakan, belum terkonfirmasi penyebab kebakaran tersebut.
Saat ini Tribunlampung.co.id sedang menunggu keterangan lanjutan dari pihak yang membidangi.
Sebelumnya diberitakan, tiga rumah di Perumahan Griya Permai, Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Way Halim l, Bandar Lampung habis terbakar, Jumat (3/12/2021).
Pantauan Tribunlampung.co.id, kerusakan tiap-tiap rumah terkelompok menjadi dua rumah dengan kerusakan berat dan satu rumah dengan kerusakan sedang.
Baca juga: Kebakaran di Gedong Meneng Bandar Lampung, Api Berhasil Cepat Dipadamkan
Api sudah dalam keadaan padam dan seluruh rumah telah dibatasi dengan garis kuning milik kepolisian sebagai tanda area steril.
Gara-gara obat nyamuk
Sebelumnya, kebakaran menimpa satu rumah di Bandar Lampung.
Gara-gara obat nyamuk bakar diduga jadi penyebab kebakaran rumah di Bandar Lampung hingga ludes dan hangus.
Diketahui, BPBD Bandar Lampung mengungkapkan api yang melalap satu unit rumah di Jalan Lada Ujung, Kelurahan Gedong Meneng, mampu dengan cepat dipadamkan.
Api yang membakar di satu kamar itu, dapat dipadamkan setelah dilakukan penyemprotan oleh Damkar yang datang ke lokasi kejadian.
"Api sudah padam terhitung pukul 10.22 WIB dengan air yang digunakan total 1 tangki," jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandar Lampung Sutarno, Kamis (25/11/2021).
Ia pun mengimbau kepada warga yang hendak meninggalkan rumah, untuk memastikan kondisi aman.
Terutama untuk alat listrik, kompor gas dan juga obat nyamuk bakar yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Seperti diketahui, akibat lupa mematikan obat nyamuk bakar, satu unit rumah di Jalan Lada Ujung, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung terbakar, pada Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Kebakaran di Lapangan Samber Lampung Dipicu Kompor Gas
Ansari yang menjadi saksi mata kejadian menuturkan, sumber api berasal dari bagian kamar rumah.
Beruntung, api tidak sempat menyebar ke bagian rumah yang lainnya.
"Api tidak terlalu besar, tapi asapnya ngebul tinggi dari bagian kamar," kata dia yang juga merupakan pengurus RT setempat.
Ansari mengungkapkan, kejadian kebakaran terjadi sekira pukul 10.00 WIB.
Di mana saat itu, rumah sedang dalam kondisi kosong.
Dikatakannya, rumah yang terbakar didiami oleh mahasiswa. Saat kejadian sedang kuliah.
Dugaan kebakaran karena obat nyamuk bakar yang masih menyala tersebut juga dicetuskan oleh BPBD Bandar Lampung.
"Penyebab kebakaran diduga dari obat nyamuk bakar," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandar Lampung Sutarno.
Meski tidak ada korban, namun kerugian akibat kejadian tersebut ditaksir mencapai Rp 8 juta.
"Pokok yang terbakar kasur dan barang lain yang didekatnya," jelas dia.
Baca juga: Polda Lampung Tahan 2 Petinggi Khilafahtul Muslimin, Diduga Melakukan Penghasutan
Sebanyak 10 petugas kebakaran berjibaku memadamkan api yang melahap satu unit rumah di Jalan Lada Ujung, Kelurahan Gedong Meneng, Bandar Lampung.
Dua unit mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk menjinakan api.
"Satu mobil damkar karba Bukit Asam dan satu unit damkar gajah Rajabasa," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandar Lampung Sutarno.
Menurutnya, petugas dan mobil damkar langsung turun ke lokasi ketika mendapatkan laporan dari warga pada sekira pukul 10.09 WIB.
36 kebakaran di Lampung Selatan
Sementara di Lampung Selatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Lampung Selatan berhasil menangani 36 kasus kebakaran, evakuasi kucing sampai mayat sepanjang tahun 2021, terhitung dari 1 Januari-25 November 2021.
Dimana kasus kebakaran tertinggi melanda bangunan rumah dengan 25 kasus.
Amukan si jago merah tersebut telah membakar 6 bangunan perusahaan, 2 kasus kebakaran kendaraan, 1 kasus kebakaran ponpes 1, kasus kebakaran kantor pelayanan milik negara dan kebakaran 1 kasus kebakaran lahan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kabupaten Lampung Selatan Maturidi Ismail mengatakan dari 36 kasus yang ditangani tahun ini, terbanyak merupakan kasus kebakaran rumah.
"Total kasus bencana kebakaran sampai dengan 25 November 2021 tercatat sebanyak 36 kasus. Sebanayk 9 kasus sudah mendapatkan bantuan dan 1 sedang dalam proses pengajuan bantuan," kata Maturidi, Sabtu (27/11/2021).
"Kami tidak hanya menangani kasus kebakaran saja, tetapi melakukan sejumlah aksi penyelamatan lainnya juga disepanjang tahun 2021 ini," ungkapnya.
Maturidi menuturkan total aksi evakuasi yang berhasil pihaknya lakukan sebanyak 55 kali.
"Dimana untuk tindakan evakuasi dilakukan terhadap sarang tawon 25 kali, ular 10 kali, kucing 9 kali, biawak 3 kali, ternak sapi 1 kali, buaya 1 kali, pohon tumbang 3 kali dan cincin 1 kali," tuturnya.
"Selain itu, kami juga melakukan evakuasi terhadap penemuan mayat dalam sumur sebanyak 1 kali dan orang tenggelam sebanyak 1 kali. Ini merupakan data non kebakaran yang dilaksanakan jajaran bidang penyelamatan," terangnya.
Sementara itu, Kabid Damkar Lampung Selatan Rully Fikriansyah menambahkan, kasus kebakaran terhadap bangunan tertinggi akibat kasus konsleting listik atau hubungan arus pendek.
Oleh sebab itu, Rully mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai penyebab kebakaran akibat penggunaan kabel dan alat kelistrikan yang tidak standar dan tidak sembarangan dalam menggunakan arus listrik.
"Harus waspada, karena kasus kebakaran tertinggi akibat hubungan arus pendek. Jadi, gunakan kabel standar. Jika tidak digunakan, listrik lebih baik dimatikan serta gunakan MCB standar. Serta tidak mengubah MCB yang bukan kapasitasnya," katanya.
Rully mengajak agar masyarakat juga memperhatikan dalam penggunaan gas Elpiji.
"Ini juga menjadi faktor penyebab. Jadi kalau sedang bepergian, lebih baik lepas regulator pada selang gas. Terakhir, kalau selang gas mengalami kebocoran, segera diganti," pungkasnya.
Baca juga: Viral Kapal Hangus Terbakar di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran Lampung Selatan juga membuka nomor layanan Call Center apa bila terjadi kebakaran dan kejadian yang bersifat kedaruratan masyarakat dapat menghubungi nomor 0822-7951-3682 atau (0727) 3330053. (Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)