Pringsewu
Kiat Dalang Asal Pringsewu Lampung Hadapi Pandemi Covid-19, Teguh Buat Wayang Kulit Berbahan Karpet
Teguh berinisiatif mencari pemasukan dana dari membuat wayang kulit berbahan karpet. Menurut dia, bahan karpet jadi alternatif selain kulit.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pandemi Covid-19 mengakibatkan dampak ekonomi masyarakat secara luas.
Apalagi bagi mereka yang bergerak pada sektor jasa hiburan budaya.
Di antaranya pagelaran wayang kulit.
Dimana selama masa pandemi, pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang melarang adanya kerumunan.
Akibatnya hiburan wayang kulit tidak dapat digelar.
Hal ini tentu membuat pemasukan keuangan para dalang pun vakum.
Atas kondisi tersebut, sejumlah dalang di Kabupaten Pringsewu berinisiatif mencari peluang usaha lain.
Seperti yang dilakukan dalang Teguh Surono (48), warga Pekon Sukoharjo III Barat, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu.
Teguh menceritakan, sebelum pandemi minimal tiga kali dapat job.
Sedangkan selama manggung, tarifnya Rp 15 juta di lokalan Bumi Jejama Secancanan.
Baca juga: Pikap Patah As, Arus Lalu Lintas Jalinbar Pringsewu Lampung Sempat Tersendat
Sementara di luar Pringsewu mencapai Rp 40-an juta.
Nilai tarif itu lengkap dengan sound sistem.
Namun selama pandemi tidak ada sama sekali tanggapan wayang kulit.
Atas kondisi itu, Teguh berinisiatif mencari pemasukan dana dari membuat wayang kulit berbahan karpet. Menurut dia, bahan karpet jadi alternatif selain kulit, supaya lebih murah sehingga harga terjangkau.
Kendati begitu, bentuk dan rupa wayangnya sama persis dengan yang kulit.