Pringsewu
Kiat Dalang Asal Pringsewu Lampung Hadapi Pandemi Covid-19, Teguh Buat Wayang Kulit Berbahan Karpet
Teguh berinisiatif mencari pemasukan dana dari membuat wayang kulit berbahan karpet. Menurut dia, bahan karpet jadi alternatif selain kulit.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
Sekilas mata, sulit dibedakan antara wayang berbahan kulit dengan karpet. Namun ketika diperhatikan secara seksama terdapat perbedaannya.
"Nyaris nggak bisa dibedakan, kalau bahan kulit lebih halus, bahan karpet nggak bisa dihaluskan," katanya, Kamis (2/12/2021).
Wayang bahan karpet lebih mudah pemahatannya, tapi pengecatannya lebih susah.
Harga jualnya lebih murah.
Seperti wayang punakawan hanya dibanderol Rp 200 ribu.
Sementara wayang karpet Puntadewa Rp 400 ribu.
Paling besar dasamuka tiwikrama Rp 1.5 juta.
Sehingga harganya bervariasi menyesuaikan ukuran dan tingkat kerumitannya.
Teguh merekomendasikan bagi penggemar wayang yang menghendaki wayang untuk dipajang adalah wayang berbahan karpet.
Ia pun memasarkan wayang karpet buatannya melalui media online, seperti group Facebook dan market place. Wayang karpet buatan Teguh ini sudah banyak dipesan.
Pemesannya ada yang dari Pulau Jawa.
Tidak hanya itu, Teguh juga membuat busana untuk seni budaya kuda kepang. Selain itu, untuk menambah pemasukan selama pandemi, istrinya juga membuka usaha kuliner.
(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)