Gempa di NTT
Warga Takut Air Laut Pasang setelah Gempa Guncang NTT, Ramai-ramai Mengungsi
Di Desa Sagu Kabupaten Flores Timur ratusan warga memilih mengungsi ke desa tetangga seperti desa Nisa Nulan karena takut air laut bakal meluap.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LARANTUKA - Sebagian warga Nusa Tenggara Timur (NTT) di wilayah Kabupaten Flores Timur memilih mengungsi setelah gempa 7,5 magnitudo mengguncang NTT pada Selasa 14 Desember 2022, sekitar pukul 11.25 WITA.
Warga langsung berhamburan keluar dari rumah, termasuk para pegawai di kantoran akibat guncangan gempa bumi yang sangat terasa.
Di Desa Sagu, Kecamatan Adonara, ratusan warga memilih mengungsi ke desa tetangga seperti desa Nisa Nulan karena takut air laut bakal meluap.
"Kami takut karena air laut mulai naik," ungkap salah satu warga Desa Sagu.
Hingga saat ini warga masih memilih bertahan di tempat terbuka mengantisipasi gempa susulan.
Baca juga: Cerita Warga Labuan Bajo Rasakan Gempa di NTT: Merinding, Anak sampai Nangis
Sementara informasi dari BMKG gempa itu berpotensi tsunami, 113 km Barat Laut Larantuka, NTT di Marapokot 0.07 m dan Reo 0.07 m.
Bupati Nagekeo langsung keluar gedung
Gempa bumi yang mengguncang wilayah Pulau Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa 14 Desember 2021 sekira pukul 10:20:22 WIB membuat warga berhamburan.
Kerasnya guncangan gempa bumi di NTT mengakibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai yang bertugas di Kantor Bupati Nagekeo berhamburan keluar ruangan.
Mereka berhamburan keluar ruangan karena guncangan dan getaran gempa sangat terasa.
Baca juga: Gempa Guncang Larantuka NTT, BMKG Rilis Waspada Tsunami
Para PNS meninggalkan semua pekerjaan dan berlari keluar ruangan untuk menghindari gedung kantor bupati Nagekeo roboh.
Bahkan Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do bersama staf yang berada di lantai dua juga bergegas keluar ruangan.
Baca juga: Cerita Warga Labuan Bajo Rasakan Gempa di NTT: Merinding, Anak sampai Nangis
Salah seorang pegawai mengatakan bahwa getaran gempa sangat terasa di Lantai II Kantor Bupati Nagekeo. Sehingga mereka terpaksa keluar ruangan.
"Kalau di lantai dua sangat terasa. Sehingga kami langsung keluar ruangan," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan Pos Kupang, bukan hanya ASN yang berada di kantor daerah yang keluar ruangan.
Hampir semua pegawai yang berada di kompleks perkantoran (Civic Centre) Kabupaten Nagakeo juga keluar ruangan.
Peringatan tsunami
Baca juga: Gempa Guncang Larantuka NTT, BMKG Rilis Waspada Tsunami
Gempa dengan kekuatan 7,5 magnitudo tersebut terjadi tepat di 7,59 lintang selatan, 122,26 bujur timur atau 112 km barat laut dengan kedalaman 12 km.
Berdasarkan laman BMKG mengenai peringatan dini tsunami 3.1 yang dikutip POS-KUPANG.COM pukul 12.36 Wita, pemutakhiran Peringatan Dini, Tsunami akibat gempa Mag:7.4 (113 km BaratLaut LARANTUKA-NTT), telah terdeteksi di MARAPOKOT(10:36WIB)0.07m, REO(10:39WIB)
Potensi ini terlihat di Marapokot dan Reo.
BMKG mengeluarkan arahan Potensi TSUNAMI untuk diteruskan pada masyarakat
Berdasarkan Pengamatan Muka Air Laut, Tsunami Telah Terdeteksi di dua wilayah yakni Marapokot, Nagekeo dan Reo Manggarai
Saran dan Arahan Status Peringatan
AWAS Pemerintah Provinsi/Kab/Kota yang berada pada status "Awas" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi menyeluruh
SIAGA Pemerintah Provinsi/Kab/Kota yang berada pada status "Siaga" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi
WASPADA Pemerintah Provinsi/Kab/Kota yang berada pada status "Waspada" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai
Empat daerah ini masuk dalam peta kuning yakni Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan pulau Lembata.
Gempa sangat terasa
Seorang warga Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) merinding saat gempa bumi magnitudo 7,5 mengguncang wilayah Larantuka, NTT.
Tri Rahayu, warga Labuan Bajo mengaku anaknya sampai menangis karena ketakutan.
"Sangat terasa, merinding. Anak sampai menangis," kata Ayu saat dikonfirmasi Tribun, Selasa(14/12/2021).
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,5 mengguncang barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021).
Gempa berpusat di kedalaman 12 kilometer bawah permukaan laut.
Baca juga: Gempa Guncang Larantuka NTT, BMKG Rilis Waspada Tsunami
Seorang warga di Labuan Bajo, NTT bernama Tri Rahayu menceritakan detik-detik gempa besar tersebut.
Menurut Ayu sapaan akrabnya Tri Rahayu guncangan gempa sangat kencang sekali.
Bahkan anaknya sampai menangis saat merasakan goyangan gempa bumi.
"Sangat terasa, merinding. Pertama kurang begitu terasa. Kedua sangat terasa, ketiga dikit, anak sampai menangis," kata Ayu saat dikonfirmasi Tribun, Selasa(14/12/2021).
Ayu mengatakan saat ini warga di Labuan Bajo berada di luar rumah.
Tidak ada yang berani masuk ke dalam rumah. "Semua orang masih stay di luar rumah. Kaki gemetaran," kata Ayu.
Artikel ini telah tayang di kupang.tribunnews.com