Muktamar NU

Muktamar NU, Soal Pilihan Calon Ketum, Ketua PCNU Tuba Mengaku Masih Menimang-nimang 

Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Tulangbawang mengutus tiga orang untuk menghadiri Muktamar Ke-34 NU, Rabu (22/12) besok.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: soni

 


TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Tulangbawang mengutus tiga orang untuk menghadiri Muktamar Ke-34 NU, Rabu (22/12) besok.


Ketiganya ialah KH Abdulah Juremi selaku Rois Suriah, KH Dimyati Rifa'i ketua PCNU Tuba, dan Wahyudi selaku Sekretaris PCNU Tuba.


"Kita (PCNU Tuba) tiga orang yang diutus. Kalau lainnya nanti kita kerahkan untuk memeriahkan acara di venue," terang Kiai Dimyati yang ketika dihubungi Tribunlampung.co.id baru selesai registrasi peserta di GSG Unila, Selasa (21/12).


Soal pilihan dalam Muktamar nanti, Kiai Dimyati masih menutup rapat sosok yang bakal dipilih.


"Masih belum (menentukan), masih menimang-nimang," ungkap dia.


Saat ditanya apakah ada keinginan untuk regenerasi di tubuh NU kedepannya ke generasi muda, Dimyati menjawab diplomatis.

Baca juga: Muktamar NU di Lampung, Sosok KH Asad Said Ali, Kuda Hitam Calon Ketum PBNU


"Kalau regenerasi itu kan maknanya luas, ketika yang memimpin nanti yang tua, tentu dibawahnya pasti akan ada yang muda-muda. Tapi itu kan semua hanya simbol, mereka hanya pelaksana organisasi," katanya. 

Lampura Utus Empat Peserta

Pengurus cCbang NAhdlatul Ulama Kabupaten Lampung Utara mengirimkan empat peserta dalam Muktamar NU ke 34, di Lampung Tengah.

“Untuk peserta ada empat orang,” kata Sekretaris PCNU Lampung Utara, Agus Toni, Selasa 21 Desember 2021.


Keempat peserta di antaranya KH Muhajir, KH. Son Haji Aziz selaku ketua PCNU, dan KH. Qomarudin. 

 
Namun, untuk perwakilan dari warga NU sekitar 150 orang yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. 


Sementara KH  Son Haji Aziz dalam pelantikan PCNU beberapa waktu lalu mengaku mendukung Said Aqil Siradj untuk kembali menjadi ketua PBNU. 

KH As'ad Said Ali Ramaikan Bursa Ketum 

Jelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung yang diselenggarakan 22-23 Desember 2021, KH As'ad Said Ali menyatakan kesediaannya dicalonkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

KH Asad Said Ali bersedia maju sebagai calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung. 

Kesanggupan KH As'ad Said Ali disampaikan kepada wartawan, Selasa (21/12/2021). 

Tokoh yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua BIN era Presiden KH Abdurrahman Wahid ini bersedia maju dalam kontestasi lima tahunan yang diselenggarakan NU.

Menurut KH As'ad Said Ali, dirinya bersedia meramaikan pemilihan Ketua Umum PBNU karena mendapat dukungan sejumlah tokoh Nahdliyin dan keluarga pendiri NU. 

Beberapa tokoh senior juga turut mendorong agar Kiai Asad turut serta dalam bursa ketua umum PBNU. 

Dua nama, diketahui telah mendeklarasikan diri maju sebagai Ketum PBNU, yaitu Prof KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf.

 “Insya Allah saya positif untuk meramaikan bursa ketua umum PBNU,” kata Kiai Asad.

Dia mengatakan, NU pada dasarnya mempunyai potensi yang sangat luar biasa.

Ini dengan catatan jika fikrah/pemikiran bisa sejalan baik dengan amaliyah. 

Dia menilai dengan segenap kerendahan hati jika pemikiran para pendiri (muassis) NU sudah sangat luar biasa, hanya saja harus didukung dengan implementasi atau amaliyah yang luar biasa pula. 

Respons dan apresiasi terhadap pemikiran dan amaliyah NU bahkan banyak diapresiasi mancanegara.

Saat mengantarkan lawatan tokoh Taliban ke sejumlah pesantren di Indonesia, yang bersangkutan kagum keberadaan pesantren dan lembaga pendidikan NU.

Menurut Kiai Asad, NU mempunyai modal yang sangat kuat, salah satunya adalah Pendidikan Kader Penggerak NU (PKPNU). PKPNU saat ini sudah berada lebih di 11 ribu titik. 

Dia menyebut, PKPNU merupkan modal penting untuk menjawab beragam persoalan internal NU seperti kemandirian. 

Di samping itu, modal Aswaja juga tidak boleh dikesampingkan untuk menjawab tantangan di dunia dan Indonesia. 

“Saya berkeyakin NU mempunyai potensi kuat untuk menandingi pemikiran luar,” kata sosok kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 19 Desember 1949 itu.  

Kendati demikian, dia sadar betul bahwa NU butuh nakhoda yang kuat dan merangkul semua elemen, terlebih menghadapi tantangan jelang usianya yang satu abad.

 “Kita sempit kalau hanya satu kelompok saja tidak mampu, dan saya siap merangkul semua yang ada di NU,” kata jebolan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.

Aklamasi

Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang merupakan salah satu agenda Muktamar ke-34 NU yang akan berlangsung di Lampung 22-23 Desember 2021, diprediksi berlangsung ketat dengan dua calon utama: Yahya Cholil Staquf (Khatib Aam PBNU) dan Kiai Said Aqil Siraj (incumbent Ketua Umum PBNU).

Baik Gus Yahya maupun Kiai Said sama-sama menyatakan memiliki dukungan mayoritas dari lebih 400 hak suara Pengurus Cabang NU (PCNU).

Keduanya pun sama-sama optimistis akan terpilih menjadi Ketua Umum PBNU.

Namun demikian, muncul prediksi lain yang mengungkap kemungkinan akan terjadi aklamasi dalam pemilihan ketua tanfidziyah tersebut.

Pasalnya, dukungan sudah mengerucut untuk salah satu calon.

"Saya tidak mendahului hasil muktamar, namun jika mengacu pada perkembangan terakhir di mana arus dukungan kepada salah satu calon semakin besar, maka bisa terjadi aklamasi," kata salah seorang peserta muktamar dari luar Lampung yang sudah tiba di Bandar Lampung, Minggu (19/12/2021).

"Mungkin pula akan ada calon yang mengundurkan diri. Kalaupun tak ada calon yang mau mundur, maka akan terjadi selisih suara yang sangat besar," ungkapnya.

"Tapi, siapapun yang terpilih nantinya, kita percaya beliau adalah kader NU terbaik dan akan membawa NU kepada kejayaan. Dan, bukan berarti yang tidak terpilih tidak bagus," ujar peserta muktamar tersebut.

Sejumlah pengurus cabang maupun wilayah dari berbagai daerah sudah terang-terangan menyatakan bulat mendukung salah satu calon. NU Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, misalnya.

 

Dihadiri Presiden

Ketua OC Panitia Muktamar Daerah Moh Mukri memastikan kehadiran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat pembukaan muktamar pada 22 Desember 2021 di Pondok Pesantren Darussaadah Lampung Tengah.

"Semua sudah final, dibuka 22 Desember di Ponpes Darussaadah, insya Allah akan dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden," kata Moh Mukri, Minggu.

Mukri mengaku rencana kedatangan presiden dan wakil presiden sudah terkonfirmasi.

Sebab, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sudah melakukan rapat khusus dengan Polda dan Korem.

"Insya Allah, Paspampres juga sudah rapat dengan Polda dan Korem," katanya.

Mukri tak menampik jika peserta dan tamu muktamar akan berbondong-bondong ke Lampung

Namun, para peserta dan tamu akan disebar di kampus UIN, Unila, dan Malahayati yang ada di Bandar Lampung.

"Yang di Darussaadah itu cuma 600 orang. Yang lainnya akan disebar di beberapa titik. Jadi gak menumpuk," kata Mukri.

Sekretaris panitia lokal Muktamar NU ke 34 yang juga Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila Maulana Mukhlis menuturkan, setelah pembukaan akan ada sidang komisi.

Sidang komisi ini berlangsung di Unila, UIN Raden Intan, dan Universitas Malahayati.

"Kalau Unila ada di Fakultas Pertanian dan Fakultas Hukum untuk sidang-sidang komisi. Kalau Fakultas Ekonomi dan Bisnis akan dipakai untuk sidangnya forum rektor penguat karakter bangsa," kata Maulana.

Hasil sidang komisi akan dibawa ke sidang pleno yang berlokasi di GSG Unila. Dalam sidang pleno juga akan memilih Rais Aam.

Pada momen ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dijadwalkan datang ke GSG Unila.

Setelah pemilihan Rais Aam selesai maka Kamis malam pindah ke Lampung Tengah untuk pemilihan ketua umum PBNU hingga tengah malam.

Pengamanan

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Polda Lampung akan berusaha dengan kemampuan terbaiknya agar muktamar berjalan lancar.

Untuk pengamanan presiden dan wakil presiden akan dilakukan TNI dalam ring satu.

Dalam hal ini, Kodam II Sriwijaya dan Korem 043 Gatam.

"Sementara kita polisi, yakni Polda Lampung ada di ring dua dan ring tiga," kata Pandra.

Sementara Komandan Kodim 0410/KBL Kolonel Inf Faisol Izuddin Karimi mengecek langsung Unila karena menjadi salah satu tempat pelaksanaan muktamar pada Minggu.

Komandan Kodim 0410/KBL berkeliling di sekitaran Unila, mengecek GSG hingga perpustakaan Unila.

"Hari ini sengaja memantau situasi di lingkungan Unila, jadi yang jelas kita dari TNI akan semaksimal mungkin mengerahkan kekuatan untuk pengamanan Muktamar ke-34 NU di Lampung," katanya.

Dukung Muktamar

Terpisah Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengajak seluruh masyarakat Bandar Lampung untuk turut serta mendukung pelaksanaan Muktamar NU.

"Semua pihak harus mendukung dan mensukseskan ini, karena belum tentu seratus tahun lagi ada di Bandar Lampung. Apalagi semua persidangan ada di sini," ucap Eva, Minggu.

Eva juga mengingatkan agar peserta muktamar selalu mengedepankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah mengenai pencegahan sebaran Covid-19.

"Nanti di tiap-tiap tempat kegiatan kita sediakan tenaga kesehatan, Pol-PP, dan pemadam kebakaran. Untuk tenaga kesehatan kita siapkan 1.000-an orang," ucap wali kota.

7 Lokasi Istirahat Peserta Muktamar

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Selatan telah menyiapkan lokasi istirahat peserta Muktamar NU di Lampung

Sebagaimana diketahui, Muktamar Ke-34 NU akan dibuka pada Rabu, 22 Desember 2021.

Berbagai persiapan dilakukan guna menyambut perhelatan akbar tersebut, termasuk tempat istirahat bagi para muhibbin (pecinta muktamar). 

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Lampung Selatan Nur Mahfudz mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tujuh lokasi sekaligus. Berikut daftarnya:

1. Pelabuhan Bakauheni.

Tepatnya di tempat parkir di dermaga 1, 2, dan 3.

“Di situlah posko 1, nantinya akan ada perwakilan dari MBC Bakauheni, Ketapang, Sragi.”

2. Kantor PCNU Kabupaten Lampung Selatan.

“Nanti ada dapur umumnya. Nanti teman-teman akan menyugukan makanan,” jelasnya.

3. Desa Sukamaju, Kecamatan Sidomulyo.

“Nanti akan dibantu oleh teman-teman dari MBC Sidomulyo.”

4. Tol di km 49

"Nanti akan dibantu oleh teman-teman dari MBC Way Sulan dan Candipuro.”

5. Exit tol Lematang.

6. Exit tol Kotabaru, tepatnya di depan Masjid Airan Raya.

7.  Bandara Internasional Radin Inten II dan Pondok Darul Ma’arif.

Mahfudz mengatakan, fasilitas di setiap posko sama, yakni layanan informasi, snack, dan tempat beristirahat.

"Setiap posko akan berisi sarana informasi bagi tamu-tamu yang datang. Informasi yang dapat membantu para kaum muhibbin, pecinta NU, ustaz-ustaz, kiyi untuk menentukan jalannya, apakah mau ke Lampung Tengah atau ke Bandar Lampung," beber dia.

"Selain itu di posko tersebut akan disediakan kopi, snack dan insya Allah nanti kita akan menyediakan makan. Juga tempat untuk mereka beristirahat," ucap dia.

( Tribunlampung.co.id/ Endra Zulkarnain/Kiki Adipratam/V Soma Ferrer/Bayu Saputra )


 

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved