Muktamar NU
Muktamar NU 2021, Gus Yahya Naik Privat Jet ke Lampung Gegara Tak Dapat Tiket Pesawat
Muktamar NU 2021, satu di antara calon ketua umum atau Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, tiba di Lampung menumpangi privat jet.
Mereka pun sudah mulai datang ke Lampung sejak Senin (20/12/2021) lalu.
Mukri menambahkan, muktamirin ini terdiri dari Muhtasyar PBNU, Syuriah, Tanfidziah, Lembaga NU, hingga Banom NU.
Lalu, tiap pengurus cabang dan wilayah mendelegasikan tiga orang.
"Para muktamirin tersebut terdiri dari Muhtasyar PBNU, Syuriah, Tanfidziah, Lembaga NU, hingga Banom NU. Untuk setiap pengurus cabang dan wilayah hanya mendelegasikan 3 orang," kata Mukri, dilansir Tribun Lampung, Rabu (22/12/2021).
Suara Beduk dari Kampung Buyut Udik Lampung Tengah akan Tandai Dibukanya Muktamar ke-34 NU
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang akan berlangsung 22-23 Desember 2021 akan ditandai dengan pukulan beduk.
Beduk yang akan digunakan untuk menandai dimulainya Muktamar NU tersebut biasanya digunakan Masjid At Taqwa, Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah.
Perwakilan panitia Muktamar ke-34 NU, Syahroni, menjelaskan, Muktamar ormas Islam terbesar di Indonesia itu rencananya akan dibuka Presiden Joko Widodo beserta Wapres Makruf Amin dengan pemukulan beduk.
"Panitia (Muktamar) memilih menggunakan beduk dari Kampung Buyut Udik, karena beduk tersebut unik dan berbeda dari beduk-beduk lainnya yang ada di Lampung Tengah," kata Syahroni, Selasa (21/12/2021).
Syahroni mengatakan, meskipun Muktamar merupakan hajat nasional, namun pihaknya akan tetap mengedepankan kearifan lokal daerah sebagai bentuk penghormatan.
Heri Setiawan selaku imam Masjid At Taqwa Kampung Buyut Udik, mengaku senang karena panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama memilih beduk dari Kampung Buyut Udik yang notabene masuk ke dalam Kecamatan Gunung Sugih tempat diselenggarakannya Muktamar.
Heri menerangkan, beduk berukuran besar, berdiameter 1,5 meter, panjang 2,5 meter, dan berat mencapai kuintalan.
"Beduk ini adalah hasil karya jemaah masjid, kayunya dari pemberian seorang warga setempat dan dihibahkan kepada masjid (At Taqwa)," kata Heri Setiawan.
Ia melanjutkan beduk tersebut dibuat dari kayu bulat utuh yang berusia ratusan tahun, dan diperoleh dari dalam Sungai Wai Seputih yang mengalir di Kampung Buyut Udik.
"Masyarakat Buyut Udik terutama jemaah Masjid AT Taqwa merasa senang bisa turut serta menyukseskan hajat Muktamar ke-34 NU di Bumi Jurai Siwo (julukan Lampung Tengah)," pungkasnya.
Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com