Muktamar NU

Pemilihan Ketua Umum PBNU, KH Miftachul Akhyar: Harus Jadi Sosok Mendunia

Pemilihan Ketua Umum Ketua Umum PBNU diharapkan menghasilkan sosok yang mendunia. Hal ini diungkapkan oleh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Editor: Hanif Mustafa
Panitia Muktamar NU via Tribunnews.com
Ilustrasi Penabuhan rebana tanda dibukanya Muktamar NU ke-34 oleh Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Gubernur Lampung Arinal DJunaidi. Dalam gelaran Muktamar NU 2021, KH Miftakhul Akhyar sampaikan Pemilihan Ketua Umum Ketua Umum PBNU diharapkan menghasilkan sosok yang mendunia. 

Yakni, KH Said Aqil Siradjyang merupakan petahana. Lalu Yahya Cholil Staquf atau dikenal Gus Yahya.

Keduanya pun mengklaim telang mengantongi dukungan dari pengurus PCNU.

Pemilihan Dipindahkan

Sebagaimana diketahui, Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama telah dimulai dengan Sidang Pleno I yang membahas soal tata tertib muktamar.

Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, KH Syahrizal Syarif memastikan pemilihan calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak dilangsungkan di Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah.

Dia menyebut, perubahan lokasi pemilihan atas masukan dari Muktamirin atau peserta Muktamar dalam forum Sidang Pleno I yang berlangsung dinamis.

"Tadi sudah diputuskan, tempatnya akan pindah di Bandar Lampung, tapi lokasinya belum diketahui dan diserahkan kepada penyelenggara," ujar Syahrizal di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Bandar Lampung, Rabu (22/12/2021) malam.

Berlangsung dinamis dan cenderung alot, dikatakan Syahrizal, Sidang Pleno I akan dilanjutkan Sidang Pleno II untuk membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan PBNU periode 2015-2020.

"Kemudian, kita lihat apakah LPJ itu diterima atau ditolak. Saya rasa kita sudah biasa rapat pleno sampai subuh dan itu tidak akan mengganggu rapat pleno selanjutnya," terangnya.

Adapun seluruh proses Sidang Pleno I dan Sidang Pleno II dilangsungkan secara tertutup.

Sementara untuk lokasi pemilihan Ketua Umum PBNU terdapat tiga lokasi, yakni UIN Raden Intan, Universitas Negeri Lampung, dan Universitas Malahayati.

Sejauh ini, ada dua nama kandidat yang berpotensi maju menjadi Ketua Umum PBNU yakni KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf.

Profil Singkat KH Asad Said Ali

KH Asad Said Ali adalah mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Dia dipercaya Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjabat di BIN.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved