Warga Bertikai di Lamteng
Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad Imbau Warga Seputih Surabaya Tidak Terprovokasi
Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad mengimbau masyarakat di Kecamatan Seputih Surabaya untuk tidak terprovokasi.
Penulis: syamsiralam | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNGTENGAH - Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad mengimbau masyarakat di Kecamatan Seputih Surabaya untuk tidak terprovokasi.
Musa Ahmad turun langsung ke lokasi di Kampung Sri Katon, Senin malam, dan langsung berdialog dengan masyarakat setempat.
Musa mengajak langsung masyarakat untuk kembali ke rumahnya masing-masing, dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.
"Kita jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah belah. Serahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian," terang Musa Ahmad, Selasa (28/12/2021).
Ia juga berterima kasih kepada pihak keamanan dari Polres Lampung Tengah dan TNI Kodim 0411/KM yang telah sigap turun ke lokasi.
"Terimakasih kepada Polri dan TNI yang sigap, dan langsung memberikan pengamanan sehingga lokasi (Kampung Sri Katon) dengan cepat berangsur membaik dan kondusif," imbuhnya.
Selain itu Musa Ahmad juga berterimakasih kepada para tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh agama di Kecamatan Seputih Surabaya yang telah yang turut memberikan suasana aman dan kondusif kepada masyarakat.
Baca juga: Kapolres Lamteng: Peristiwa di Seputih Surabaya Lamteng Murni Kriminalitas
Murni Kriminalitas
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Oni Prasetya, sebut peristiwa di Kecamatan Seputih Surabaya merupakan murni kriminalitas dan pelakunya akan diproses secara hukum.
Oni menyebutkan, tidak ada bentrok antar dua kelompok warga, dan tidak ada perselisihan antara kelompok warga di dua kampung di Seputih Surabaya.
"Peristiwa ini merupakan tindak pidana murni biasa, tidak ada perselisihan antara dua kelompok warga, dan saat ini sudah ditangani oleh Polres Lampung Tengah," kata AKBP Oni Prasetya, Selasa (28/12).
Selanjutnya kata Oni Prasetya, saat ini pihaknya melalui Satreskrim Polres Lamteng telah melakukan penyidikan dan mencari keterangan sejumlah pihak di tempat kejadian perkara.
"Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan oleh Satreskrim Polres Lamteng, dan sejauh ini dua pelaku sudah diamankan ke Mapolres Lamteng guna dilakukan pemeriksaan," jelas AKBP Oni Prasetya.
Terkait pengamanan di lokasi, pihaknya menerjunkan anggota dari Polsek Seputih Surabaya dan dibantu oleh aparat dari TNI dan unsur lainnya dari Pemkab Lamteng.
"Sudah berangsur membaik, namun aparat keamanan masih kami tempatkan di lokasi," pungkasnya.(sam)
Nyaris Terjadi Konsentrasi Massa
Hampir terjadi konsentrasi massa akibat cekcok dua kelompok warga di Kecamatan Seputih Surabaya.
Peristiwa itu bermula ketika empat pelaku warga Kampung Mataram Ilir yang pulang dari Kampung Sri Katon, justru kembali ke Sri Katon dengan membawa puluhan orang lainnya.
Kedatangan empat pelaku mencari Y dan warga lainnya yang terlibat cekcok dengan mereka sebelumnya.
Namun, karena tak bertemu dengan orang yang dicari, para warga tersebut tetap berada di Kampung Sri Katon.
Adanya konsentrasi massa tersebut membuat warga Kampung Sri Katon merasa terusik, dan akhirnya berkumpul di kampung mereka.
Namun, mengetahui adanya konsentrasi massa, pihak kepolisian dan Polri dan TNI juga turun di lokasi kejadian dan langsung menenangkan dua kelompok warga.
Sejak Senin malam hingga Selasa siang, diketahui lokasi di Kampung Sri Katon sudah berangsur membaik, dan warga sudah kembali beraktivitas seperti biasanya.
Luka Terkena Sajam
Kesalahpahaman antar pemuda di Kecamatan Seputih Surabaya nyaris menyulut ketegangan antar kelompok warga, Senin (27/12) kemarin.
Dari informasi yang didapat Tribunlampung.co.id, di lapangan, Selasa (28/12), akibat dari perselisihan tersebut dua orang mengalami luka karena terkena senjata tajam (sajam).
Dua orang korban ialah R yang merupakan Babinsa Kampung Sri Katon, Kecamatan Seputih Surabaya. R mengalami luka sayat di bagian tangannya, dan D warga Kampung Sri Katon, warga mengalami luka memar di bagian wajahnya.
Kronologi perkelahian korban dengan pelaku berjumlah empat orang, ketika seorang warga berinisial Y melapor kepada R yang merupakan Babinsa tempat tinggalnya.
Y melapor kepada R karena ketakutan. Mendapat laporan Y, R kemudian ke rumah Y, dan sudah bertemu dengan empat orang lelaku.
Karena bermaksud melerai, R menanyakan perihal persoalan antar empat pelaku dan Y yang tak lain warga binaannya di Kampung Sri Katon.
Diketahui, kedatangan empat pelaku dengan maksud mempertanyakan kenapa Y menghubungi kawan perempuan salah satu dari empat pelaku tersebut dan mengajak bertemu di salah satu tempat.
Setelah terjadi perbincangan, R yang bermaksud menengahi antara warganya dan empat pelaku, justru diserang oleh salah satu pelaku dengan menggunakan sajam jenis badik dan mengenai tangan kanan R.
Mendengar ada keributan di dalam rumah Y, warga kemudian masuk dan mencoba melerai, namun terjadi lagi keributan dan mengakibatkan satu warga, yakni D, terkena pukulan besi di bagian wajah.
Setelah dilerai warga, akhirnya keempat pelaku pulang ke rumahnya masing-masing, dan korban luka dibawa ke Puskesmas terdekat. ( Tribunlampung.co.id / Syamsir Alam )