Tulangbawang
Cerita Korban Keracunan Massal di Tulangbawang, Mual dan Pusing Seusai Makan Nasi Besek
Namun, gejala seperti mual, pusing, lemas, disertai muntah-muntah itu baru terjadi setelah lebih dari 10 jam menyantap makanan itu.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Daniel Tri Hardanto
Setelah itu, dia baru merasakan ada yang ganjil keesokan harinya sekitar pukul 08.00 WIB.
Pagi itu, Reni menjalani aktivitas seperti biasa, seperti bersih-bersih rumah
"Seperti biasa, pagi sekitar jam 8 saya nyapu. Nah pas lagi nyapu itu perut terasa sakit, langsung ke kamar mandi," paparnya.
Selain Reni, ibu dan suaminya juga ikut makan nasi besek tersebut.
"Tapi alhamdulillah, ibu dan suami nggak kenapa-kenapa. Hanya saya yang merasakan seperti ini," tutur Reni.
Warga Kampung Mekar Indah Jaya, Siti Rohiyah, menceritakan anaknya diduga mengalami keracunan pasca menyantap nasi besek yang didapat dari tempat yasinan tetangganya.
Sama halnya dengan Reni, anaknya baru merasakan mual, pusing, disertai muntah-muntah pada Jumat pagi.
Padahal, acara yasinan itu berlangsung pada Kamis sore.
"Paginya baru mulai terasa mual dan pusing-pusing," kata Siti.
Dudu, warga lain, menyebut ada lima anggota keluarganya yang mendapatkan perawatan di RSUD Menggala lantaran merasakan gejala mual, pusing, lemas, dan muntah-muntah.
Sebelum peristiwa itu terjadi, ia mengaku mendapatkan kiriman besek dari tuan rumah yang menggelar yasinan.
"Kami enggak datang, terus dikirimin besek. Tapi yang makan istri saya aja. Anak-anak enggak. Tapi kalau jumlah keluarga yang dirawat ada lima orang, termasuk ibu saya," kata dia.
Gejala seperti orang keracunan itu, kata dia, baru dirasakan sangat istri mulai pagi.
"Paginya baru terasa. Awalnya terasa sakit kepala, perut sakit, dan mual-mual," ungkapnya.