Bocah Tenggelam di Mesuji

Tim Gabungan Gunakan Gerakan Zig-zag Cari Korban Tenggelam

Anggota Damkartan nampak menggunakan perahu karet untuk mencari korban yang tenggelam. Sedangkan anggota BPBD dan Satpol-PP masih menunggu di pinggir

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: soni
Tribunlampung.co.id / Rangga Yusuf
Seorang siswa yang masih duduk di bangku SMP tenggelam di Bendungan Desa Mukti Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Senin (17/1/2022). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MESUJI - Tim gabungan yang terdiri daria Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan)  dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-pp) terus melakukan upaya pencarian korban tenggelam di bendungan Desa Mukti Jaya.

Pantauan tribunlampung.co.id, pukul 14.00 WIB, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Damkartan dan Satpol-PP telah berada di lokasi kejadian, Senin (17/1/2022).

Anggota Damkartan nampak menggunakan perahu karet untuk mencari korban yang tenggelam. Sedangkan anggota BPBD dan Satpol-PP masih menunggu di pinggir Bendungan Desa Mukti Jaya.

Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mesuji Ngadiman saat ditemui di lokasi kejadian, anggota penyelamatan yang menggunakan prahu karet sedang menggunakan teknik manuver.

"Atau gerakan zig-zag dan memutar di area pencarian, biar harapannya nanti jasad korban bisa terangkat keatas," ujarnya.

Baca juga: Remaja Mesuji Tenggelam Sempat Melambaikan Tangan Minta Tolong

Sebab, kata dia, gerakan itu akan membentuk perputaran arus air yang diharapkan hingga ke dasar. Sehingga jika perputaran itu tepat di jasad korban, maka korban akan terangkat ke permukaan.

Dan evakuasi bisa dilakukan dengan sedini mungkin.

 

Teriak Minta Tolong 

Nasib nahas dialami DN (14), remaja asal Desa Gedung Mulya, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji.

Ia tenggelam di Bendungan Desa Mukti Jaya, Senin (17/1/2022).

Menurut keterangan Kepala Desa Mukti Jaya Kintoko Edi, kejadian berawal saat DN dan dua temannya yang masih duduk di bangku SMP berenang di Bendungan Desa Mukti Jaya.

"Bermain air bersama di Bendungan Desa Mukti Jaya itu. Hingga dari tiga siswa itu menyisakan satu siswa yang tidak kuat lagi untuk berenang sampai minta pertolongan sama temannya," ujarnya.

Hingga akhirnya, kata dia, temannya tersebut berteriak meminta pertolongan ke warga.

"Waktu minta pertolongan itu, dari obrolan warga tadi korban masih sempat melambaikan tangan ke atas air untuk minta tolong," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved