Longsor di Lampung Barat
Masyarakat Keluhkan Lambannya Penanganan Longsor di Lampung Barat
Dizky mengungkapkan, baru warga setempat saja yang turun ke lokasi longsor untuk melakukan penanganan.
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Daniel Tri Hardanto
Sebelum mengakhiri sesi wawancara, ia menyempatkan untuk menyampaikan satu pesan kepada Pemkab Lampung Barat.
"Satu pesan saya, coba pemerintah renungkan, bagaimana perasaan kalian kalau memiliki rumah di tepi longsoran," katanya.
"Pasti kalian akan merasakan apa yang kami rasakan," pungkasnya.
Sementara warga lainnya bernama Gibran juga mengungkapkan kekesalan senada dengan Dizky.
"Dulu tahun 2020 pernah ditinjau juga sama bupati dan DPRD," terang Gibran.
"Ngomongnya nanti dikerjain. Tapi belum juga dirampungkan pengerjaannya sampai sekarang," sambungnya.
Ia meminta aspirasi masyarakat setempat guna penanganan kerusakan akibat longsor tersebut didengar oleh Pemkab Lampung Barat.
"Jangan cuma janji manis aja. Kalau janji manis doang, semua juga bisa," ujar Gibran.
BPBD Lampung Barat menjadikan keterbatasan anggaran sebagai alasan.
Setidaknya, untuk memperbaiki kerusakan tersebut diperlukan dana sekitar Rp 2 miliar.
Mendengar hal tersebut, Gibran memberikan tanggapannya.
"Kan sudah ada pembagian anggarannya masing-masing," ujar dia.
"Kecil bagi Indonesia mengeluarkan duit Rp 2 miliar," sambungnya.
Gibran menyampaikan pesannya kepada Pemkab Lampung Barat.
"Harta bisa diganti. Kalau sudah nyawa, mau seberapa pun besarnya harta, gak akan bisa diganti," tandasnya.