Berita Terkini Nasional
Harus Lewati Jembatan Rusak untuk Sekolah, Seorang Pelajar Putri Terpaksa Menantang Maut
Seorang pelajar pelajar putri berseragam putih biru harus mempertaruhkan keselamatannya untuk dapat bersekolah viral di Medsos
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Seorang pelajar pelajar putri berseragam putih biru harus mempertaruhkan keselamatannya untuk dapat bersekolah.
Dirinya harus menyeberangi jembatan gantung yang rusak.
Dimana kayu-kayunya sudah hancur dan sebagian sudah hilang.
Video berdurasi 1 menit 28 detik memperlihatkan seorang pelajar putri harus melewati sebuah jembatan rusak itu viral di media sosial.
Dalam video hanya terdengar satu kata dalam bahasa Sunda "sok," yang artinya silakan dan diduga dari seorang yang merekam aksi sang pelajar melewati jembatan rusak tersebut.
Baca juga: Pelajar Putri Terpaksa Menantang Maut, Seberangi Jembatan Rusak untuk Sekolah
Setelah itu hanya terdengar suara aliran air sungai yang mengalir deras di bawahnya.
Belakangan diketahui bahwa peristiwa tersebut berada di Desa Cimaragang, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.
Jembatan gantung dengan panjang 100 meter tersebut terlihat begitu mengkhawatirkan.
Tali kawat terlihat membentang tak beraturan menambah kesan seram karena sebagian sudah berkarat.
Padahal, jembatan tersebut menjadi akses perekonomian warga sekitar dan pendidikan bagi anak-anak menuju perbatasan kabupaten yang masuk ke Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.
Baca juga: Dua Jembatan Rusak di Lampung Tengah Tak Kunjung Diperbaiki
Sebagian warga ada yang memilih menyekolahkan anaknya di wilayah yang masuk ke Kabupaten Garut tersebut karena dirasa lebih dekat.
Camat Cidaun, Herlan, mengatakan, rusaknya jembatan gantung Ciseureuh sudah dirasakan masyarakat sekitar cukup lama, namun belum ada perbaikan.
Ia mengatakan, kondisi jembatan diperparah dengan adanya bencana air sungai meluap yang menerjang kayu-kayu di bagian jembatan.
"Untuk kejadian rusaknya jembatan gantung itu dirasakan masyarakat selama bertahun-tahun, kemarin diperparah dengan adanya bencana air sungai meluap," katanya melalui sambungan telepon, Selasa (24/1/2022) sore.