Lampung Selatan
Nanang Ermanto Sebut DBD Lebih Berbahaya daripada Covid-19
Untuk itu, ia meminta setiap kecamatan untuk mengumpulkan kader juru pemantau jemtik (jumantik) yang ada di setiap desa.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Di mata Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, demam berdarah dangue (DBD) lebih berbahaya dibandingkan Covid-19.
Untuk itu, ia meminta setiap kecamatan untuk mengumpulkan kader juru pemantau jemtik (jumantik) yang ada di setiap desa.
Hal itu dikatakan Nanang Ermanto saat menghadiri launching Sepatu Selo di Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (28/1/2022).
Nanang mengatakan, ketika musim penghujan seperti ini yang dikhawatirkan adalah penyakit DBD.
Baca juga: Bupati Winarti Ingatkan Warga Tulangbawang Jaga Kebersihan Lingkungan Cegah DBD
"Situasi dan kondisi saat ini sudah memasuki musim penghujan. Yang perlu kita waspadai adalah saat ini adalah penyakit DBD. Kalau di Kecamatan Penengahan kafe-kafe sudah mulai mengumpulkan kader-kader hapus jentik zeo, pajero, atau apa namanya itu. Pokok jentik. Agar jentik zero (nol). Nah, ini tugas kita untuk memperhatikan lingkungan kita," kata Nanang, Jumat (28/1/2022).
"Sebetulnya wabah virus demam berdarah ini lebih parah daripada virus Covid-19. Kalau virus Covid-19 masih ada fase pengobatannya. Tapi yang namanya DBD itu langsung, jadi lebih bahaya," jelasnya.
Nanang mengimbau perangkat kecamatan agar membentuk kader jumantik di setiap desa.
"Maka pesan saya kepada Pak Camat, Pak Kades dan tim penggerak PKK desa dan kecamatan untuk membentuk kader jumantik di setiap desa," katanya
"Dan saya mengimbau agar masyarakat dilibatkan, terutama saat situasi dan kondisi musim penghujan. Untuk gotong royong membersihkan lingkungan," jelasnya.
