Bandar Lampung
Wali Kota Bandar Lampung Patroli Prokes hingga Subuh, Siapkan Mobil Kesehatan untuk Tes Covid
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana meningkatkan patroli penerapan protokol kesehatan (prokes) di berbagai lokasi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana meningkatkan patroli penerapan protokol kesehatan (prokes) di berbagai lokasi di dalam kota sejak kecenderungan kasus Covid-19 mulai meningkat lagi. Eva bahkan kerap patroli hingga pukul 04.00 WIB.
Wali Kota Eva Dwiana mengungkapkan hal tersebut saat berbincang dengan Tribun, Minggu (6/2/2022).
Perbincangan berlangsung sekitar pukul 01.00 dan dihadiri pula oleh Dandim 0410/Kota Bandar Lampung Kolonel Inf Faizol Izuddin.
Saat itu, Eva baru saja berkeliling meninjau berbagai tempat, termasuk tempat hiburan malam, ditemani Satgas Penanganan Covid-19 dan forkopimda.
Dalam tim tersebut terdapat pula tim medis yang dilengkapi dengan mobil kesehatan yang bisa melakukan tes swab Covid di tempat.
Kasus Covid-19 di Lampung sejak dua pekan terakhir memang memperlihatkan kecenderungan menanjak.
Kasus tertinggi tercatat pada Minggu dengan 170 kasus terkonfirmasi positif Covid (Bandar Lampung 75 kasus).
Pada Senin (7/2/2022), kasus menurun menjadi 106 kasus (Bandar Lampung 53 kasus).
Pemkot Bandar Lampung pun bertindak tegas dengan menutup sejumlah tempat yang ditemukan secara faktual tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan beroperasi melanggar batas waktu yang sudah diatur sebelumnya.
Baca juga: Kapolresta Bandar Lampung Buka Suara soal Polisi Tertembak saat Tertibkan Balap Liar
Terbaru, Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung menyegel Tanaka Karoeke di Jalan Yos Sudarso, Sukaraja, Telukbetung Selatan, Jumat (28/1/2022) menjelang tengah malam.
Tempat hiburan malam ini melanggar batas jam operasional pukul 22.00 WIB. Satgas telah menyegel total 13 tempat usaha sejak awal Januari.
Menurut Wali Kota Eva, Satgas Covid-19 Bandar Lampung bekerja keras untuk mencegah penularan virus Covid, terutama dengan menjaga perilaku masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan.
Bukan hanya pada pekan-pekan ini ketika kasus kembali melonjak.
Bahkan saat kasus Covid mencatat 0 kasus selama beberapa pekan, pengawasan terus dilakukan secara intensif.
“Saya ini beberapa kali pulang jam 4 subuh. Kami patroli dan terus melakukan pemantauan di sejumlah tempat. Banyak kasus pelanggaran yang kami temukan, saya kira semua sudah dipublikasikan temuan-temuan dan tindakan Satgas,” ujarnya.
Dandim Faisol Izuddin menambahkan, saat mengikuti patroli bersama Wali Kota dan jajaran forkopimda, mereka sering melakukan tes “on the spot” terhadap kelompok masyarakat yang ditemui.
Misalnya, saat menemukan kalangan pedagang yang berada di suatu lokasi, beberapa sampel langsung dites saat itu juga.
Dandim Faisol juga mengakui koordinasi terus dilakukan oleh Wali Kota dan jajarannya secara intens terkait pengawasan dan pemantauan prokes serta perkembangan kasus Covid daerah.
“Kalau kasus Covid kemudian melonjak lagi, tentu kita semua perlu melakukan evaluasi dan membuat langkah-langkah antisipatif agar kasus tidak semakin meluas,” katanya.
Rektor UIN Kena Covid
Terkait Covid yang terus meningkat, Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Wan Jamaluddin juga ikut terpapar. Hal ini diungkapkannya langsung kepada Tribun, Senin (7/2), via telepon.
"Saya lagi isolasi mandiri (isoman) setelah pelantikan kemarin di Jakarta. Ini sudah masuk hari kelima ya," kata Prof Wan Jamaluddin.
Meski begitu, ia mengaku sudah lebih baik dan berharap terus membaik.
"Saya sekarang kondisinya sudah di rumah dan yang saya rasakan harus istirahat dulu," ujarnya.
Ia juga mengatakan, per 10 Februari nanti, kampus akan menerapkan 75 persen work from home (WFH) dan 25 persen work from office (WFO).
Selain itu, UIN Raden Intan juga melakukan "lock down" sejak 3 Februari 2022 dan akan berakhir pada 9 Februari nanti.
Penutupan kampus tersebut dalam rangka dekontaminasi gedung-gedung yang ada, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Rektor UIN Raden Intan Lampung Nomor 226 Tahun 2022.
Dekontaminasi sendiri adalah upaya mengurangi dan menghilangkan kontaminasi oleh mikro organisme pada orang, peralatan, bahan, dan ruang melalui disinfeksi dan sterilisasi.
Kasubag Humas UIN Raden Intan, Hayatul Islam menuturkan, belum ada kebijakan lanjutan dari edaran itu.
"Masih sesuai surat edaran sampai 9 Februari," kata dia.
Berbeda dengan UIN Raden Intan Lampung, Institut Teknologi Sumatera (Itera) masih menggunakan sistem pembelajaran hybrid. Yakni, campuran antara daring dan tatap muka.
"Untuk belajar tatap muka tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan," kata Humas Itera Rudyansyah.
66 Siswa dan Guru
Di sisi lain, jumlah siswa dan guru yang terpapar Covid di Provinsi Lampung juga terus bertambah.
Berdasarkan data Disdikbud Lampung per Senin, terdapat 66 siswa dan guru yang sudah terpapar Covid.
Kadisdikbud Lampung Sulpakar menjelaskan, guru dan siswa yang terpapar Covid ini berasal dari SMAN 9 Bandar Lampung, SMAN 1, SMK SMTI, sekolah di Way Kanan, dan sekolah lainnya. Khusus di Way Kanan, ada 16 siswa dan guru yang terinfeksi Covid.
Hasil evaluasi Disdikbud Lampung, kata Sulpakar, dua daerah terpaksa stop pembelajaran tatap muka (PTM).
Pembelajaran kembali daring. Hal ini dilakukan Pemkot Bandar Lampung dan Pemkab Way Kanan.
"Jadi langkah PTM terbatas ini kita hentikan dulu dan digantikan dengan PJJ. Kalau Bandar Lampung dimulai 4-17 Februari dan menyusul hari ini Kabupaten Way Kanan PTM terbatas dari 7-19 Februari 2022," beber Sulpakar.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan PTM di seluruh kabupaten/kota di Lampung. Sehingga bisa diketahui mana saja yang akan menerapkan pembelajaran jarak jauh atau daring.
Belajar Dua Shift
Di Kabupaten Lampung Selatan, terdapat 5 siswa SMK Hampar Biduri, terpapar Covid. PTM di sekolah ini dihentikan sementara.
Meski begitu, Pemkab Lampung Selatan tetap menerapkan PTM 100 persen untuk sekolah-sekolah lainnya dengan membagi waktu belajar jadi dua shift.
Sekretaris Satgas Covid-19 Badruzzaman mengungkapkan, awalnya terdeteksi ada satu kasus Covid di sekolah ini. Namun setelah dilakukan tracing, ditemukan 4 siswa lagi yang terpapar Covid-19.
"Namun kita masih menggelar PTM di sekolah. Sekarang kita kan bagi dua shift. Kita bagi dua shift 50 persen pagi, 50 persen siang. Jadi totalnya 100 persen," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Yespi Cory mengatakan, apabila situasi penyebaran Covid-19 terus meningkat, pembelajaran dengan sistem daring terpaksa akan kembali dilaksanakan.
"Untuk kondisi di Lampung Selatan saat ini masih kondusif. Prokes kita laksanakan dengan ketat. Apalagi sudah ada enam anak yang terpapar," katanya.
Di Kabupaten Mesuji, ditemukan satu wali murid di Kecamatan Mesuji Timur suspek Covid-19, Senin. Namun belum ditemukan siswa yang terinfeksi Covid.
"Kemarin ada satu suspek Covid-19, tetapi hanya wali murid, dan kami liburkan satu sekolah di Kecamatan Mesuji Timur. Jadi bukan seluruh sekolah yang ada di Mesuji," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Mesuji Hafiz, mewakili Kepala Disdikbud Mesuji Andi S Nugraha.
PTM 100 persen masih diberlakukan di Mesuji. Jika nantinya saat proses tracing diketahui adanya penyebaran Covid dan level PPKM meningkat, bisa jadi PTM 100 persen ditunda.
Langkah berbeda dilakukan Pemkab Tulangbawang. Melalui Dinas Pendidikan setempat memutuskan kembali menerapkan PTM terbatas 50 persen terhitung Selasa 8 Februari 2022.
Langkah ini diambil guna mengantisipasi munculnya klaster Covid di sekolah. Sebab, kasus Covid mulai muncul di Tuba dan daerah lainnya.
"Jadi PTM yang tadinya full, kembali dilakukan pembatasan 50 persen jumlah siswa," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Tulangbawang Ristu Ilham.
Tidak hanya PTM terbatas, waktu pembelajaran di sekolah juga dibagi dua shift.
Namun jika nantinya didapati penyebaran Covid, tidak menutup kemungkinan sistem pembelajaran tatap muka akan dihentikan dulu.
(Tribunlampung.co.id/som/byu/dom/rga/end)