Bandar Lampung

Bocah 11 Tahun di Bandar Lampung Mendapatkan Kekerasan dari Ibunya, Mendapatkan Luka Dibagian Tangan

Bocah 11 tahun di Kelurahan Gunung Mas, Telukbetung Selatan mendapatkan kekerasan dari orang tuanya (sang ibu) hingga mengalami sejumlah luka.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Dedi Sutomo
Istimewa
Bocah 11 tahun di Kelurahan Gunung Mas, Telukbetung Selatan mendapatkan kekerasan dari orang tuanya (sang ibu) hingga mengalami sejumlah luka. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Seorang bocah berusia 11 tahun di Bandar Lampung harus mengalami luka cukup akibat goresan silet dan pisau dapur.

Akibatnya tangan bocah malang tersebut terkelupas. Bocah malang tersebut dibawa ke RSUD dr. A Dadi Tjokrodipi, Bandar Lampung untuk melakukan visum, pada Jumat (18/2/2022) kemarin.

Pasalnya, orang yang tega melakukan tindakan kepad bocah berinisial R (11) itu, tak lain adalah ibu kandungnya sendiri.

R tinggal di Kelurahan Gunung Mas, Telukbetung Selatan.

Tak hanya bagian, pada bagian tubuh bocah itu pun juga bekas tindakan yang sama.

Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Raflesia Rusak di Tanjung Senang Bandar Lampung

Saat dikonfirmasi, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bandar Lampung membernarkan adanya kejadian tersebut.

"Ini laporannya sudah masuk ke UPT Dinas PPPA Bandar Lampung. Kondisi anak itu sendiri sudah diberikan pendampingan pertama," kata seorang pegawai UPT Dinas PPPA Bandar Lampung yang masih enggan untuk disebutkan namanya saat dikonfirmasi Tribun.

Korban Ungkap Penyebab Luka yang Didapatkannya

Bocah R (11), buka suara mengenai penyebab sayatan di beberapa bagian tubuhnya. Dirinya membenarkan jika luka yang didapatkannya hasil dari perbuatan ibunya yang berinisial E.

Melalui petugas pendamping korban kekerasan dari Dinas PPPA Bandar Lampung, R mengatakan, luka sayat itu diterimanya akibat dari ketidaktercapaian penghasilan harian yang ia kerjakan.

Baca juga: Puluhan Guru di Bandar Lampung Positif Covid, Kadiskes: Kita Sudah Lakukan Tracing dan Testing

Dalam sehari, ia diberikan tuntutan dari sang ibu untuk membawa pulang uang tunai minimal senilai Rp 200 ribu rupiah dalam sehari.

Target uang tersebut, dia dapatkan dengan kerja sebagai juru parkir di salah satu mini market di dekat rumahnya di Kelurahan Gunung Mas, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

"Jadi hari ini, dia hanya bawa uang sekitar puluhan ribu saja,"

"Saat pulang, ia langsung menerima perlakukan kekerasan dari sang ibu.”

“Cukup parah memang hingga membuat tangannyamengelupas," kata R, diwakili oleh petugas pendamping korban kekerasan anak yang masih enggan untuk disebutkan namanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved