Lampung Utara
Seorang Ibu Pingsan Saat Antre Minyak Goreng di Lampung Utara
Bahkan warga sampai menjarah minyak goreng di kantor Dinas Perdagangan. Mereka mendobrak pintu ruangan berisi minyak goreng.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG UTARA - Operasi pasar yang digelar Dinas Perdagangan Lampung Utara terpaksa dihentikan.
Selain menimbulkan kerumunan, kegiatan itu juga diwarnai insiden seorang ibu pingsan saat antre minyak goreng, Senin (21/2/2022).
Awalnya, suasana operasi pasar cukup kondusif.
Seiring berjalannya waktu, warga yang tidak kunjung mendapatkan minyak goreng terbakar emosi.
Bahkan warga sampai menjarah minyak goreng di kantor Dinas Perdagangan.
Baca juga: Minyak Goreng Rp 40 Ribu per Liter, Dikeluhkan Warga Lampung Barat
Mereka mendobrak pintu ruangan berisi minyak goreng.
Dengan sigap, aparat keamanan langsung menenangkan keadaan.
Yuda, warga yang ikut antre, menuturkan, seorang ibu yang berada di belakangnya pingsan dan langsung terjatuh.
Saat itu ia sedang antre minyak goreng.
“Ibu ini di belakang saya. Dia sempat pegangan baju, kemudian jatuh tergeletak,” ujarnya.
Dibantu warga lainnya, ibu tersebut dibawa ke tempat yang tidak sesak.
Sekitar 10 menit kemudian ibu tersebut sadar setelah diberikan pertolongan oleh warga.
Jarah Minyak Goreng
Aksi penjarahan terjadi dalam operasi pasar minyak goreng di kantor Dinas Perdagangan Lampung Utara, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Minyak Goreng di Talang Padang Tanggamus Naik Jadi Rp 25 Ribu per Liter
Awalnya, operasi pasar dilakukan di tiga tempat, yakni Pasar Sentral, Pasar Pagi, dan kantor Dinas Perdagangan.
Operasi pasar di dua tempat terpaksa dibubarkan.
Itu setelah Satgas Covid-19 Kabupaten Lampung Utara meminta operasi pasar dihentikan.
Di kantor Dinas Perdagangan, mulanya operasi pasar berjalan tertib.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga yang datang di kantor tersebut.
Karena operasi pasar dihentikan, warga mulai kesal.
Mereka meminta operasi pasar tetap digelar.
Karena tidak mendapatkan respons dari dinas terkait, warga meluapkan amarahnya karena tidak mendapatkan minyak goreng.
Terlebih saat ada warga yang melihat tumpukan kardus minyak goreng di sebuah ruangan.
Warga lantas mendobrak pintu dan mengambil minyak goreng kemasan tersebut.
Beruntung, aksi penjarahan diketahui oleh staf dinas.
Aparat keamanan juga langsung diterjunkan ke lokasi.
Sebagian minyak goreng sempat dijarah oleh warga.
Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara Hendri membenarkan aksi penjarahan minyak goreng tersebut.
“Iya tadi ada insiden sedikit,” ujarnya.
Dia menilai wajar karena warga sangat berharap bisa mendapatkan minyak goreng.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )