Berita Terkini Artis

Jantung Roy Kiyoshi Tinggal 15 Persen, Luna Maya Langsung Syok

Apa yang membuat Roy Kiyoshi kini jarang tampil di layar kaca? Benarkah pria yang dulu dikenal sebagai paranormal ini mengidap penyakit serius?

Penulis: Gusti Amalia | Editor: Heribertus Sulis
Youtube TS Media
Roy Kiyoshi kini jarang tampil di layar kaca karena mengidap penyakit serius. Baru terungkap, ternyata kerja jantung Roy Kiyoshi kini tinggal 15 persen.  

Namun bukan makanan berlemak yang dicurigai Roy Kiyoshi menjadi pemicu pembengkakan jantung.

Ia menduga kebiasaannya mengonsumsi suplemen secara sembarangan jadi penyebab penyakit yang dideritanya kini.

"Mungkin gara-gara aku sempet fitness dan nge-gym, pakai suplemen, steroid, segala macem.

Jadi dampaknya akan ke situ sebenarnya," pikirnya.

Terkait kondisinya ini, Roy Kiyoshi tengah mempertimbangkan untuk menjalani operasi pemasangan ring di jantungnya.

"Masih dalam pengobatan aja. Tapi dokter masih menunggu kesiapan aku untuk operasi gitu," pungkas Roy Kiyoshi.

Baca juga: Elma Theana Didepak dari Pernikahan Venna Melinda, Endorse Miliaran Ikut Melayang

Cara Mencegah Penyakit Jantung Sejak Dini dengan Mengurangi Faktor Risiko

Dokter spesialis penyakit jantung dari Universitas Indonesia dr. Radityo Prakoso, SpJP (K), FIHA, mengatakan penyakit jantung dapat dicegah sedini mungkin dengan mempromosikan pola hidup sehat dan proteksi yang spesifik untuk mengurangi sejumlah faktor risiko.

“Rantai pencegahan yang pertama adalah promosi kesehatan. Hal ini merupakan ujung tombak utama untuk memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat. Sasarannya adalah orang sehat agar faktor-faktor yang dapat dimodifikasi bisa dikurangi,” kata Radityo saat diskusi virtual terkait pola makan pada Kamis 7 Oktober 2021.

Ia mengatakan pada dasarnya faktor risiko dapat dibedakan menjadi faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi.

Riwayat keluarga, usia, dan jenis kelamin termasuk ke dalam faktor risiko yang tidak dapat dihindari.

Radityo yang merupakan Ketua Terpilih Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan anggota keluarga yang menderita penyakit jantung, besar kemungkinan menurunkan risiko tersebut kepada anaknya.

Selain itu, semakin seseorang bertambah usia maka risiko penyakit jantung koroner pun semakin besar.

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) 2019 menyebutkan penyakit jantung koroner (ischaemic heart disease) menjadi jenis penyakit jantung yang tertinggi di dunia dengan proporsi 46 persen terjadi pada laki-laki dan 38 persen pada perempuan.

Radityo mengatakan kasus kejadian pada perempuan agak sedikit berkurang karena mereka memiliki faktor proteksi menstruasi sementara paparan risiko pada laki-laki lebih besar karena tidak memiliki faktor proteksi.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved