Bandar Lampung

Dua Ekor Buaya Muncul di Sungai Dekat Pemukiman Membuat Warga Kedamaian Bandar Lampung Geger

Kemunculan dua ekor buaya membuat warga di sekitar aliran sungai di Jalan H Sohari, Bumi Kedamaian, Kedamaian, Bandar Lampung, geger.

Editor: Dedi Sutomo
zoom-inlihat foto Dua Ekor Buaya Muncul di Sungai Dekat Pemukiman Membuat Warga Kedamaian Bandar Lampung Geger
Dokumentasi warga Kedamaian
Warga sekitar aliran sungai di Jalan H Sohari, Bumi Kedamaian, Kedamaian, Bandar Lampung, digegerkan kemunculan dua ekor buaya.

TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kemunculan dua ekor buaya membuat warga di sekitar aliran sungai di Jalan H Sohari, Bumi Kedamaian, Kedamaian, Bandar Lampung, geger.

Kemunculan dua ekor buaya itu sudah sejak beberapa hari terakhir.

Kedua buaya memiliki ukuran setengah hingga 1 meter.

Nofri yang merupakan warga sekitar menuturkan, buaya muara sudah sering muncul di sekitar aliran sungai tersebut.

Menurutnya, buaya yang muncul tersebut mempunyai ukuran yang berbeda beda.

Baca juga: Warga Kedamaian Bandar Lampung Geger, Dua Ekor Buaya Muncul di Sungai Dekat Pemukiman

"Beda, ada yang ukurannya sekitar setengah meter. Ada juga yang kira kira lebih dari satu meter," kata Nofri, Sabtu (26/2/2022).

Nofri mengatakan, saat muncul ke permukaan buaya tersebut tampak sedang berjemur.

Sedangkan satu ekor buaya lainnya terlihat berenang di aliran sungai tersebut.

"Sering, kalau dihitung ada sekitar 4 kali saya lihat buayanya lagi berjemur di pinggiran sungai ini," kata Nofri.

Kemunculan buaya tersebut menimbulkan rasa takut warga. Pasalnya, lokasi sungai dekat dengan pemukiman warga.

Baca juga: Kisah Warga di Cukuh Balak Tanggamus Butuh Waktu Berbulan-bulan Tangkap Buaya

Warga lainnya, Ridho mengatakan sungai tersebut juga kerap digunakan warga untuk mandi.

Ridho mengaku, khawatir jika buaya tersebut menjadi penyebab terjadinya hal hal yang tak diinginkan.

"Saya dan teman teman sering mandi di sungai ini, karena ada buaya kami jadi takut," kata Ridho.

Ridho juga membenarkan jika buaya tersebut kerap muncul ke permukaan sambil berjemur.

"Tadi juga sempat lihat, buaya nya lagi berjemur di dekat tumpukan sampah pinggiran sungai," kata Ridho.

Butuh Waktu Berbulan-bulan Tangkap Buaya

Warga di sekitar Sungai Way Rilau, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus berhasil menangkap buaya.

Butuh waktu berbulan-bulan bagi warga untuk bisa menaklukkan reptil buas tersebut.

Buaya yang ditangkap warga di muara Sungai Way Rilau, Kecamatan Cukuh Balak telah dibawa oleh petugas BKSDA Lampung.

Menurut Liskhoiri, Tagana wilayah timur, sehari setelah tertangkap, tim BKSDA datang ke tempatnya untuk membawa buaya tersebut.

Sejak tertangkap pada Kamis (17/2/2022), buaya itu memang diamankan di tempatnya.

"Sehari setelah buaya ditangkap, BKSDA langsung datang dan membawa buaya itu," ujar Liskhoiri, Minggu (20/2/2022) lalu.

Ia mengaku, warga sepakat menyerahkan buaya tersebut karena tergolong satwa yang dilindungi.

Evakuasi buaya pun lancar tanpa kendala karena buaya sudah diikat dengan tali dan kayu panjang, sesuai ukuran tubuhnya.

Untuk selanjutnya penanganan diserahkan ke BKSDA, apakah akan dilepasliarkan atau ditempatkan di BKSDA.

Menurut Liskhoiri, masih ada sekitar empat ekor buaya lagi di sekitaran muara dan aliran Sungai Way Rilau.

Sungai ini bermuara di pantai Pekon Way Rilau.

Ia mengaku, warga sepakat memang menangkap buaya-buaya di lokasi tersebut.

Sebab warga resah terlebih setelah ada kasus penyerangan warga ketika mencuci di sungai tahun lalu.

Penangkapan buaya, kata Liskhoiri, dilakukan oleh empat warga yang telah menyiapkan tali sebagai perangkap.

Usaha itu tidak sia-sia. Selama tiga jam lebih menunggu, buaya akhirnya masuk ke perangkap.

Tali jerat memang telah diusahakan agar menjerat mulut buaya.

"Waktu mulutnya sudah terjerat, langsung matanya ditutup dengan kain. Selanjutnya tubuh buaya langsung dinaiki untuk mengikat kaki-kakinya," ujar Liskhoiri.

Upaya penangkapan buaya selama ini perlu usaha keras.

Butuh waktu berbulan-bulan bagi warga untuk menangkap buaya tersebut.

"Kami dari Tagana sendiri sudah berbulan-bulan berusaha menangkap. Tapi tidak pernah bisa. Sebab buaya langsung menyelam. Begitu juga dengan warga," terang Liskhoiri.

( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter / Tri Yulianto  )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved