Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Krim Mengandung Merkuri dan Dampaknya
dr Mira Trisna Murti, Sp.DV dari RSUD Demang Sepulau Raya, Lampung Tengah mengatakan, krim mengandung merkuri bisa memutihkan wajah dengan cepat.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Krim mengandung merkuri adalah salah satu jenis krim yang mengandung logam berbahaya merkuri dimana merkuri sendiri salah satu fungsinya dapat memutihkan kulit.
dr Mira Trisna Murti, Sp.DV dari RSUD Demang Sepulau Raya, Lampung Tengah mengatakan, krim mengandung merkuri bisa memutihkan wajah dengan cepat, kurang lebih dua minggu.
Itu sebabnya banyak yang tertarik menggunakan krim mengandung merkuri, karena masih adanya persepsi kalau cantik itu harus putih.
Mereka yang menggunakan krim mengandung merkuri kebanyakan tidak sengaja membeli krim itu dan tidak mengetahui jika ada kandungan merkuri.
Menurut Anggota Perdoski Cabang Bandar Lampung itu, krim mengandung merkuri banyak digunakan di Asia dan Afrika, karena di sini banyak orang-orang yang berkulit gelap.
Namun penggunaan krim mengandung merkuri sudah dilarang.
Sebab krim mengandung merkuri bisa berdampak membuat kulit wajah kemerahan, gampang mengalami iritasi, gatal, dan perih.
Selain itu juga bisa membuat kulit wajah menjadi tipis, rentan terhadap bakteri dan jamur, serta dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut.
Namun tidak semua orang yang menggunakan krim mengandung merkuri merasakan dampak itu.
Ada beberapa orang yang tidak merasakan dampaknya.
Baca juga: Halo Dokter, Gejala Hepatitis B dan Penanganannya
Untuk yang tidak merasakan dampaknya jangan malah diteruskan penggunannya.
"Sebab jika menggunakan krim mengandung merkuri secara terus menerus, bisa merusak sistem saraf pusat dan organ dalam seperti ginjal," ujar dokter yang juga praktek di RSI Asy Syifaa dan Klinik Rahayu Lampung Tengah itu, Senin, 28 Februari 2022.
Agar tidak merasakan dampak tersebut, sebaiknya segera datang ke dokter.
Dokter akan membantu untuk melepaskan penggunaan krim mengandung merkuri, yakni dengan meminta pasien untuk menghentikan menggunakan krim tersebut.
Begitu penggunaan krim mengandung merkuri dihentikan, jangan khawatir akan ada efek rebound tidak seperti pada penggunaan hidroquinon.