Harga Bumbu Dapur dan Sayuran di Lampung Utara Alami Kenaikan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG UTARA - Kondisi ekonomi yang saat ini makin sulit, ditambah dengan melonjaknya harga sayuran, serta bumbu dapur tentunya menambah beban bagi Ibu rumah tangga.

Selain minyak goreng yang melambung tinggi, selaras juga dibarengi dengan naiknya harga sayuran.

Seperti kentang, awalnya dijual Rp 10 ribu per kilogram, saat ini menjadi Rp 12 ribu per kilogram.

Kemudian, cabai merah besar juga mengalami kenaikan menjadi Rp 36 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp 30 ribu.

Cabai caplak, dari Rp 40 kilogram menjadi Rp 50 kilogram.

Bawang merah dari Rp 28 ribu menjadi Rp 34 ribu.

“Kenaikan harga sudah sejak bulan Februari,” kata Sri Hartati, salah satu penjual sayuran di Pasar Sentral Kotabumi, Lampung Utara, Senin 7 Maret 2022.

Ia menduga kenaikan bahan sayuran tersebut dikarenakan saat ini curah hujan yang tinggi.

Sehingga petani sayur alami gagal panen.

Selain itu juga, naiknya harga bahan bakar minyak untuk kendaraan solar.

Baca juga: Camat Abung Tengah Lampung Utara Evaluasi APBDes

“Kalau mobil angkutan barang kan pakai solar. Harga solar yang gak subsidi masih tinggi, jadi kemungkinan harga sayuran atau barang akan terus alami kenaikan,” ujarnya.

Perempuan berhijab ini mengaku dirinya mendapat pasokan untuk bawang merah dari Kota Metro.

Sedangkan cabai, dan sayuran dari Liwa, Lampung Barat.

Selama pandemi covid-19 ini, dirinya mengaku mengalami penurunan drastis pembeli.

Sehingga stok barang yang dijualnya pun dibatasi pembeliannya.

“Saya gak berani banyak stoknya, kaya cabai paling cuma 10 kilogram untuk dua hari. Takut busuk, terus harganya juga lagi tinggi,” ujarnya.

(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)