Bandar Lampung
Coretan Atau Vandalisme Gampang Ditemui di Bandar Lampung, Apa Kata Eva Dwiana?
Sangat mudah menemui corat-coret atau vandalisme di Bandar Lampung.Ini gampang ditemui di pinggir-pinggir jalan, infrastruktur publik
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sangat mudah menemui corat-coret atau vandalisme di Bandar Lampung.
Ini gampang ditemui di pinggir-pinggir jalan, infrastruktur publik, fasilitas umum dan sebagainya.
Ikon identik dari yang dijuluki Tapis Berseri itu pun tak luput dari ulah tangan jahil.
Bukan bertambah indah, coretan yang dihadirkan nampak membuat ikon yang terletak di pusat kota itu terkesan konyol.
Coretan absurb ada dan mengabadi di sana.
Pantauan Tribun, Rabu (9/3/2022), terdapat coretan dengan tulisan "Justice Is Dead", dan beberapa lainnya yang tidak bisa dideskripsikan di tepian tugu tersebut.
Tulisan lain yang tidak terbaca tersebut mengisyaratkan coretan tersebut sudah lama berada di sana.
Hal itu dibuktikan kembali dengan pemberitaan Tribun pada Senin (9/11/2020) dengan judul "Tugu Adipura Tak Luput dari Ulah Tangan Jahil".
Tulisan "Justice Is Dead" dan lainnya itu telah ada di sana. Diduga, coretan-coretan yang dihadirkan tersebut adalah tindakan yang hadir sesaat setelah bergemuruhnya isu Undang-Undang Cipta Kerja kala itu.
Salah seorang warga di sana, kepada Tribun mengaku kerap melihat adanya petugas yang membersihkan tugu Adipura itu.
Namun, pembersihan lebih identik kepada pembersihan air yang ada di area kolam.
"Kalau coretan, ga tau juga kok ga dibersihkan-bersihkan. Bener sih coretan itu ada sejak lama," kata seorang juru parkir di komplek pertokoan di sekitar Tugu Adipura.
Sementara, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengklaim perawatan fasilitas publik dari tindakan vandalisme terus dilakukan.
"Ya nanti kita telusuri lagi," sebut Eva.
Menurutnya, cara efektif untuk menghilangkan proses vandalisme dalam versi dia adalah menghadirkan coretan yang lebih cantik.
Sebab, aktivitas tangan-tangan jahil yang hobi mencoret-coret biasanya dengan mencari ruang-ruang publik yang kosong dan mudah dilihat oleh orang banyak.
"Kita coba indahkan dengan coretan yang lebih cantik," kata dia.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )
Baca juga: 7 Seniman Ternama Corat-coret Tembok Gedung Kompas Gramedia Sepanjang 110 Meter