Ramadan 2022
Hukum Mandi Junub Saat Bulan Puasa, Dilengkapi Tata Cara dan Doa
Simak berikut hukum mandi junub saat bulan puasa yang dilengkapi dengan tata cara dan bacaan niat saat mandi junub.
Penulis: Resky Mertarega S | Editor: Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.COM, BANDAR LAMPUNG -- Simak berikut hukum mandi junub saat bulan puasa yang dilengkapi dengan tata cara dan bacaan niat saat mandi junub.
Sebagaimana diketahui sebentar lagi Ramadan 2022 akan tiba.
Mandi junub diharuskan bagi umat Islam setelah berhubungan badan atau perempuan yang menyelesaikan masa haidnya.
Umat Islam harus melakukan mandi wajib setelah berhadats besar agar kembali suci.
Ustaz Prasetyo Ari Wibowo selaku Konsultan Keluarga Sakinah Yayasan Media Transformasi Keluarga Indonesia menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang sempurna karena semuanya diatur didalamnya.
Baca juga: Doa Niat Puasa Ramadan 2022
Baca juga: Doa Akhir Ramadan 2022
"Islam merupakan agama yang sangat sempurna dan lengkap dimana didalamnya diatur hal-hal yang paling kecil hingga yang terbesar, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi dan semuanya ada di dalam islam, terlebih lagi Islam juga mengatur dalam hal kebersihan dan kesucian," jelas Ari, Kamis, (10/3/2022).
Thaharah merupakan perintah agama untuk bersuci dari hadas dan najis.
Kedudukan bersuci dalam hukum Islam termasuk amalan yang penting lantaran salah satu syarat sahnya dalam menjalankan kewajiban yang telah ditetapkan Allah SWT.
"Menjadi sebuah kewajiban bagi kita setiap muslim untuk bersih dan suci"
Lalu, bagaimana jika seorang muslim hadas besar saat bulan puasa?
Dalam kondisi hadas besar seorang wanita sedang haid maka setelah darah haidnya terhenti maka ia wajib melakukan mandi junub atau mandi wajib.
Jika seorang wanita dalam keadaan nifas dan darah nifas tersebut telah berhenti maka wajib baginya untuk melakukan mensucikan diri., begitupun laki-laki.
Baca juga: Doa Hari ke-2 Puasa Ramadan Beserta Artinya
Baca juga: Bacaan Doa Hari ke-19 Puasa Ramadan
Bagaimana hukumnya jika melakukan mandi junub saat bulan Ramadan mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari?
Menurut Ari Wibowo menjelaskan bahwa hal yang membatalkan puasa yaitu salah satunya adalah hadas besar akan tetapi terkait dengan mandi junub ini jika seseorang tersebut melakukannya dengan sengaja maka puasanya batal.
Contoh seorang wanita yang berniat untuk puasa kemudian melakukan sahur ketika siang hari ia haid, maka wajib bagi wanita tersebut membatalkan puasanya dan menunggu darah haid tersebut bersih.
Jika contoh laki-laki dia sahur dan kemudian tidur kembali, saat tidur ternyata ia mimpi basah maka kewajibannya yaitu ia tetap melakukan mandi junub.
Apakah puasa laki-laki tersebut batal?
Ada beberapa ulama mengatakan jika dilakukan dengan sengaja maka puasa tersebut batal, jika tidak dilakukan dengan sengaja maka tidak membatalkan puasa.
Tata cara mandi wajib
Perlu dipahami, khususnya ketika seorang muslim hendak mensucikan diri dari hadas besar, seperti dikutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama karya Muhammad Al Baqir.
Perintah untuk menghilangkan hadas ini pun termaktub dalam surat Al Maidah ayat 6 yang berbunyi,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ - ٦
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur."
1. Membaca niat untuk menghilangkan hadas besar. Berikut bacaannya,
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardu kerena Allah ta'ala.
2. Mencuci kedua tangan sampai tiga kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dari najis.
3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor. Bagian tubuh yang dianggap kotor adalah bagian di sekitar kemaluan.
4. Mencuci tangan kembali setelah membersihkan bagian yang kotor. Hal ini dapat dilakukan dengan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun.
5. Berwudhu secara sempurna. Lakukan tata cara wudhu seperti biasa dilakukan sebelum melakukan sholat.
6. Membasahi kepala dengan air sebanyak tiga kali hingga ke pangkal rambut.
Baca juga: Jelang Ramadan 2022, Doa Hari Ke-1 Puasa Ramadhan
Baca juga: Bacaan Doa Hari ke-18 Puasa Ramadan
7. Memasukkan air dengan jari-jari tangan ke sela-sela rambut sehingga membasahi kulit kepala. Memisah-misah rambut waj
8. Menyiramkan air ke seluruh tubuh dimulai dari sisi kanan dan dilanjutkan dengan sisi kiri. Sekaligus menggosok-gosok bagian yang tidak mudah dimasuki air. Seperti bagian dalam telinga, pusar, bawah lengan, sela-sela jari kaki, serta lelukan tubuh lainnya.
( Tribunlampungwiki.com / Resky Mertarega Saputri )