Lampung Selatan

Pengusaha Angkutan Semringah Ada Kelonggaran Swab/PCR, Berharap Bisa Angkut Pemudik

Gapasdap Cabang Bakauheni Lampung Selatan sambut surat edaran Satgas Covid-19 maupun Kemenhub Nomor 24 Tahun 2022. Ini membangkitkan usaha perjalanan.

Tribunlampung / Indra Simanjuntak
Ilustrasi mudik. Pengusaha Angkutan Semringah Ada Kelonggaran Swab/PCR, Berharap Bisa Angkut Pemudik. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan alias Gapasdap Cabang Bakauheni Lampung Selatan menyambut baik surat edaran Satgas Covid-19 maupun Kemenhub Nomor 24 Tahun 2022.

Dalam SE Kemenhub Nomor 24 Tahun 2022 dijelaskan, pelaku perjalan yang sudah divaksin lengkap (dosis 1 dan 2) boleh tidak diswab antigen/PCR.

Namun jika belum divaksin lengkap, artinya masih dosis 1 tetap membawa atau melampirkan swab antigen/pcr sesuai dengan periode masa berlaku.

"Kami sebagai asosiasi Gapasdap sangat gembira sekali dengan dicabutnya pengetatan tentang covid," kata Sekretaris Gapasdap Cabang Bakauheni Lampung Selatan Yus Sondakh, Jumat (11/3/2022). 

"Setelah keluarnya aturan baru ini alhamdulilah ada pengaruh signifikan. Rata-rata mobil pribadi. Karena kalau truk kan 2 minggu masa berlakunya. Sudah mulai kerasa lah," jelasnya. 

Baca juga: Syarat Umur Membuat SIM Berdasarkan Golongan di Polres Lampung Selatan

Baca juga: Penumpang Keluhkan Biaya Antigen Rp 79 Ribu di Pelabuhan Bakauheni

Yus berharap, tahun ini pemerintah mengijinkan warga untuk mudik, dan bisa mengadakan angkutan lebaran kembali.

"Kami menyambut baik pemerintah, terutama dari perhubungan. Bahwa seluruh dibidang perhubungan sudah dicabut semua pengetatan itu. Terutama dipenyebrangan yang selama ini syarat terjadi penyelewangan-penyelewengan sebetulnya di lapangan itu. Sehingga kapolres pun bertindak cepat untuk mengantisipasi hal itu dan menindak orang-orang yang tidak bertanggungjawab  tersebut," katanya

"Jadi dengan ini kami pengurus Gapasdap terutama di wilayah Bakauheni ini bergembira dengan keputusan pemerintah tersebut. Dan berharap tahun ini suasana orang mudik kembali normal. Tetapi tetap menjaga protokol kesehatan itu penting. Memakai masker, serta mencuci tangan dengan handsanitizer," ujarnya

Yus berharap adanya sedikit kelonggaran, mengingat sudah dua tahun ini masyarakat dibatasi mobilitasnya untuk berpergian. 

"Jadi kalau bisa kami berharap kepada Kementrian Perhubungan itu terus melakukan ini. kita berharapnya sih gitu (pelonggaran). Karena kita sudah terpuruk selama 2 tahun ini, selama 2 tahun ini jiga kita terus menerus dibombardir dengan virus ini," katanya

"Kalau bisa sih seperti itu. Karena biayanya ini kan cukup mahal. Bayangkan biaya nyebrang Rp 25 ribu sedangkan biaya antigennya Rp 100 ribu. Jadi kan jauh sekali gitu perbedaanya. Kalau orang yang tidak mampu itu sangat terpukul sekali mereka. Akhirnya itu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Banyak sekali. Bahkan sudah menjadi rahasia umum. Jadi kalau bisa ya dicabut. kalau sudah vaksin satu ya sudah, itu harapan dari kami sebetulnya. Tapi pemerintah yang lebih tau pastinya," ujarnya

"Dengan adanya pelonggaran ini Insyaalah penumpangnya bisa kembali banyak lagi. Normal gitu. Prediksinya nanti idul fitri ini ada lonjakan lah. Tidak seperti yang dulu-dulu kan. Kalau kita baca di media-media itu semua orang bergembira. Jadi semoga tahun ini sudah bisa mudik lah. Bisa ada angleb lagi (angkutan lebaran). Kira-kira seperti itu," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved