Hukum Ghibah di Bulan Puasa, Membatalkan atau Tidak?

TRIBUNLAMPUNG.COM, BANDAR LAMPUNG -- Tahukah anda bergunjing apalah bisa membatalkan puasa atau tidak.

Tentu pertayaan ini selalu terlintas apalagi tak lama akan memasuki bulan puasa Ramadan 2022.

Ternyata bergunjing saat Ramadan 2022 ternyata tidak membatalkan puasa, simak penjelasannya.

Ghibah atau membicarakan orang lain bukanlah hal dapat membatalkan puasa, namun ghibah dapat menghilangkan pahala puasa.

Hal tersebut disampaikan M. Nur Lukman Irawan selaku Ketua KBRA Lampung menjelaskan bawa ghibah atau bergunjing tidak membatalkan puasa namun akan merusak pahala puasa tersebut.

Baca juga: Hukum Mandi Junub Saat Bulan Puasa, Dilengkapi Tata Cara dan Doa

Baca juga: Doa Hari Ke-3 Puasa Ramadan Beserta Artinya

"Memang menggunjing orang lain itu tidak membatalkan puasa, namun jika pahala puasa yang ingin kita dapatkan itu sempurna maka jauhkan diri dari hal hal yang dapat mengurangi amalan puasa tersebut," kata Lukman, Kamis, (10/3/2022).

Ghibah adalah menceritakan sesuatu tentang orang lain, sedangkan orang yang dibicarakan tersebut tidak suka.

Pada hakikatnya, puasa mengajarkan umat Muslim untuk tidak hanya menahan lapar dan dahaga.

Ketika berpuasa, seseorang juga perlu untuk menahan diri dari hawa nafsu lain seperti ghibah.

"puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan syahwat, tetapi juga menjaga lisan," tambahnya, (10/3/2022).

Dalam Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik" (QS. Al-Hujurat [49]: 12).

Baca juga: Halo Dokter, Cara Cegah Kulit Kering Selama Puasa

Baca juga: Doa Niat Mandi Jelang Puasa Ramadan 2022

Pada ayat di atas, Allah Swt mengibaratkan orang yang bergibah seakan-akan memakan bangkai saudaranya.

Rasulullah SAW mewanti-wanti umatnya agar meninggalkan gibah. Kendati tidak membatalkan puasa, namun gibah melenyapkan pahala dan ganjaran baik dari ibadah puasa.

“Banyak sekali orang yang puasa, namun ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar,” (H.R. Ibnu Majah).